Page 23 - NASKAH ANTOLOGI PUISI
P. 23

DALAM JEJEK




                                     Dalam jejak jalan setapak yang menanjak
                                      Nanar aku di kelelahan yang membuncah
                          Carrier hanyalah benda yang ingin kulempar saja ke jurang


                                                   Tapi itulah nyawa
                                                Andai aku melemparnya

                                    Itu berarti aku melempar  nyawaku ke sana

                                                          Air….

                                              Aku hanya ingin setetes air
                                                Dahaga ini pasti hilang

                                           Langkahku pasti semangat lagi

                                    Lalu aku membalikkan tubuhku ke belakang

                                                      Ohh Tuhan....
                                            Sungguh aku telah melupakan

                Bahwa di belakangku membentang hamparan hijau yang tak terlukiskan kata
                                                 Kelu …. Subhanallah
                    Liku sungai itu, deretan bukit-bukit itu, awan yang susul menyusul itu,
                    Kota, desa, sawah, ladang, danau, dan semua yang aku lihat sekarang


                                                 Sejenak aku merenung

                         Betapa aku hanyalah setitik nokhta dalam luasnya jagat raya
                                            Siapa? Aku bukan siapa-siapa!


                               Kesombongan telah membawaku ke jalan setapak ini
                                    Kesombongan menaklukkan puncak gunung

                     Kesombongan ketika mendapat pujian dari kawan, keluarga, kenalan
                                Bahwa inilah pendaki yang telah mencapai puncak
                                      Bahwa inilah seorang pecinta alam sejati

                                                Bahwa inilah…inilah…

                                        Huh… tidaaaakkk, bukan itu, bukan!!

                                   Aku menapak di sini sekedar ingin menikmati
                               Keindahan yang tak banyak orang yang menikmati


                                          Sebuah harapan mendekati alam
                                          yang semakin menjauhi kehidupan

                                              Sebuah tulus cinta untukmu
                                                    Sahabatku alam
                                                    (September 2021)






            Kesunyian Pendaki
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28