Page 65 - NASKAH ANTOLOGI PUISI
P. 65

PRAU





            Sesekali tak perlu kita mengharap terlalu tinggi

            Kadang janganlah kita terpaku pada jalan lurus
            Agar kecewa tak jumpa bila gagal menyentuh harap
            Supaya menyelarasi pelarian yang memaksa nyata



            Bukan, bukan kita tak bermimpi
            Mimpi itu masih ada, di pucuk gunung sana
            Hanya saja biarlah setiap langkah mengalir

            Bersama campur tangan Tuhan yang Mahaindah


            Kita bermimpi akan matahari
            Namun, tatkala matahari itu tak pernah terbit lagi

            Kita mati..
            Dalam detik waktu yang tiada henti berputar


            Padahal Tuhan telah menganugerahkan rencana-Nya

            Sebuah simpangan jalan yang punya makna beda
            Hanya saja apakah hati kita akan peka dan merasa
            Hanya bila tak mati terpaku pada cerita pertama


            – –






















































            Kesunyian Pendaki
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70