Page 12 - E-BOOK PANDUAN MITIGASI BENCANA BANJIR
P. 12
a. Fluida Statis
Fluida statis adalah fluida yang tidak mengalir (diam). Dalam peristiwa
banjir, konsep fluida statis terdapat pada tekanan hidrostatis. Tekanan
hidrostatis adalah tekanan dalam zat cair yang disebabkan oleh berat zat
cair itu sendiri. Berikut ini merupakan prinsip yang berlaku pada fluida
statis:
Semakin dalam letak suatu titik dari permukaan zat cair, tekanannya semakin
besar.
Pada kedalaman yang sama, tekanannya juga sama.
Tekanan zat cair ke segala arah sama besar.
Konsep fluida statis terjadi pada saat air banjir telah tenang tidak mengalir lagi
dan hujan telah reda. Banjir merupakan fenomena alam yang berkaitan dengan
konsep fisika yaitu tekanan hidrostatis, ketika ke dalam air pada peristiwa banjir
semakin dalam maka tekanan pada bagian dasar akan semakin dalam pula.
Sehingga, jika banjir menerjang rumah, pepohonan, atau gedung yang pondasinya
tidak kuat maka rumah, pohon, atau gedung tersebut tidak akan mampu menahan
tekanan hidrostatis yang diberikan pada saat banjir sehingga rumah atau gedung
akan runtuh dan pepohonan akan tumbang.
Tekanan hidrostatis (ketika fluida dalam keadaan diam) pada titik kedalaman
berapapun tidak dipengaruhi oleh volume, luasan permukaan air, ataupun bentuk
bejana air, tetapi akan berdasarkan pada luasan objek yang menerimanya atau
kedalaman ukur. Tekanan hidrostatis menekan ke segala arah dan didefinisikan
sebagai gaya yang diberikan pada luasan yang diukur atau dapat dihitung
berdasarkan kedalaman objeknya dengan persamaan:
⃗ (1)
3
Dimana adalah massa jenis air banjir (kg/m ), adalah percepatan gravitasi
⃗
2
bumi ( m/s ), dan adalah titik kedalaman yang diukur dari
permukaan air (m). Konsep tekanan juga berhubungan dengan penurunan
permukaan tanah yang mana fenomena tersebut merupakan salah satu faktor
yang menyebabkan terjadinya banjir rob.
4
PANDUAN MITIGASI BENCANA BANJIR TERINTEGRASI MATERI FISIKA

