Page 35 - Fiqih Menghadapi Wabah Penyakit
P. 35

P a g e  | 35

      kewajiban  qadha’,  kecuali  shalat  yang  saat  ia
      pingsan (belum dilakukan) atau saat sadar (waktu
      shalat  lain),  maka  tetap  wajib  diqadha’.  (HR.
      Daruquthni)


       Mazhab Kedua: Wajib Qadha’ Jika Kurang Dari 5
    Shalat.

       Imam  Abu  Hanifah  dan  Imam  Abu  Yusuf
    berpendapat  bahwa  jika  pingsannya  dalam  durasi
    kurang dari 5 kali shalat, maka tetap wajib diqadha’.
    Namun  jika  lebih  dari  5  shalat  fardhu,  tidak  wajib

    diqadha’.
       Mereka  berargumentasi  bahwa  pingsan  dalam
    kondisi  meninggalkan  shalat  5  waktu  dihukumi

    seperti orang gila yang gugur kewajiban shalat atas
    dirinya. Maka gugur pula kewajiban qadha’nya.

       Mazhab  Ketiga:  Tetap  Wajib  Diqadha’  Secara
    Mutlak.

       Sebagian  kalangan al-Hanabilah  dalam pendapat
    yang  masyhur  berpendapat  bahwa  qadha’  shalat
    tetap wajib dilakukan secara mutlak.

       Mereka berargumentasi bahwa pingsan dihukumi
    seperti orang yang tidur, di mana kewajiban qadha’
    shalatctetap dibebankan kepadanya saat sadar. Hal
    ini  didasarkan  kepada  qiyas  puasa,  yang  tidak
    menggugurkan  kewajiban  qadha’nya  di  hari  yang
    lain.

       Di  samping  itu,  mereka  juga  mandasarkannya

    kepada  amalan  para  shahabat,  sebagaimana

                           muka  | daftar isi
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40