Page 3 - Sinar Tani Edisi 4088
P. 3
MIMBAR PENYULUHAN Edisi 28 Mei - 3 Juni 2025 | No. 4088 Tahun LV 3
Saatnya Penyuluhan Adaptif dan e-learning, grup WhatsApp, hingga
platform penyuluhan interaktif.
Belum selesai sampai di situ.
Inovasi Teknologi Ambil Peran Varietas padi pun ikut berevolusi
dan Petani kini didorong untuk
menanam padi unggul, bukan hanya
karena hasilnya yang lebih tinggi, tapi
juga karena ketahanannya terhadap
Kini saatnya penyuluhan adaptif dan inovasi teknologi hama, cuaca ekstrem, dan tekanan
turun ke sawah, mendampingi petani menaikkan pasar yang makin selektif soal jenis
produksi padi di tengah tantangan iklim dan zaman. beras.
Ambil contoh Zizania, varietas yang
seolah diciptakan untuk bertahan
di tanah asam dan lahan tergenang,
degradasi lahan, dan tantangan namun tetap bisa menghadirkan
sosial-ekonomi, penyuluhan nasi yang pulen di meja makan. Lalu
pertanian tak bisa lagi bersifat ada Galur 300 AGT, varietas asal Aceh
normatif karena itu ia harus adaptif. yang tak gampang roboh meski
Apa maksudnya adaptif? diterpa angin, dan punya hasil panen
Maksudnya, penyuluh tidak hanya yang tinggi. Di dataran tinggi Jawa
memberi arahan, tetapi benar-benar Barat, Cibatu jadi primadona karena
bertransformasi sebagai jembatan keuletannya melawan wereng dan
antara pengetahuan ilmiah dan gangguan pipit. Sementara itu,
praktik di lapangan. Mereka menjadi Kolosebo menonjol karena punya
pelatih, mentor, bahkan inovator banyak anakan dan tahan terhadap
bersama petani. Penyuluhan bukan penyakit, membuatnya jadi pilihan
sekadar transfer ilmu, tapi juga andalan di berbagai wilayah. Dan
proses kolaboratif untuk menjawab jangan lupakan Agritan Biosalin 1,
tantangan nyata. sang penyelamat untuk lahan-lahan
salin yang dulu dianggap terlalu
Era Baru Penyuluhan keras untuk digarap.
Swasembada pangan tak akan Namun, jalan menuju sawah yang
lahir dari slogan. Ia tumbuh dari lebih makmur tidak selalu mulus.
aksi konkret di petak-petak sawah. Banyak petani masih berjibaku
Untungnya, kita punya senjata dengan keterbatasan yakni sulit
rahasia yaitu teknologi tepat guna mendapatkan akses benih unggul,
dan metode penyuluhan modern. minim alat pertanian modern, dan
Beberapa teknologi yang terbukti belum mendapat pendampingan
mendongkrak produktivitas sudah yang konsisten.
diterapkan di berbagai daerah. Oleh karena itu, penyuluh bukan
Misalnya, Transplanter Padi untuk cuma instruktur teknis, tapi juga
mempercepat proses tanam, lebih agen perubahan. Mereka membantu
ndonesia sedang di ambang yang setia mendampingi petani dari hemat benih, dan hasilnya lebih petani menyusun rencana usaha,
lompatan besar. Di bawah hulu ke hilir. seragam. Atau metode Jajar Legowo menghubungkan dengan lembaga
kepemimpinan Presiden Prabowo Blueprint Kementerian Pertanian (Jarwo) yang bikin tanaman tumbuh riset, bahkan menjembatani ke
Subianto dan Wakil Presiden 2024–2029 jadi kompasnya. Ada rapat tapi tetap dapat sinar matahari pasar dan akses kredit. Penyuluh
Gibran Rakabuming Raka, negeri pembangunan lahan rawa produktif cukup. Hasilnya? Produksi bisa yang baik akan melihat potensi dan
Iini punya misi besar yaitu menjadi seluas 360.000 hektare, ekspansi 3 naik hingga 33%. Tambahkan lagi mengubahnya jadi peluang nyata.
lumbung pangan dunia. Visi itu juta hektare sawah baru, distribusi pompanisasi listrik sebagai solusi Saatnya penyuluh dan teknologi
terangkum dalam Asta Cita, delapan benih unggul, pupuk, serta untuk lahan tadah hujan sehingga ambil peran utama, bukan
misi strategis untuk mendorong pompanisasi di sentra produksi. Tapi lebih murah dan bisa diandalkan. sekadar figuran di balik kebijakan.
kemandirian bangsa, termasuk program besar ini tak bisa dijalankan Tapi teknologi secanggih Swasembada pangan bukan
di dalamnya yang jadi sorotan sendiri. Di sinilah peran penyuluh jadi apapun akan jadi artefak tak cuma soal beras yang cukup di
kita adalah swasembada pangan. urat nadi. berguna jika petani tak tahu cara lumbung, tapi juga tentang harapan
Targetnya ambisius: dalam 4 sampai Instruksi Presiden No. 3 Tahun menggunakannya. Maka di sinilah yang tumbuh dari petak sawah,
5 tahun, Indonesia harus mampu 2025 tentang pendayagunaan penyuluhan adaptif bekerja. Kita tentang anak petani yang bangga
memenuhi kebutuhan pangan penyuluh pertanian menegaskan hal bicara tentang demplot yaitu lahan meneruskan tradisi, dan tentang
sendiri, terutama beras. itu. Dalam setahun, seluruh penyuluh percontohan tempat petani melihat negeri yang berdiri kokoh di atas
Lalu, bagaimana caranya? akan beralih dari daerah ke dalam langsung manfaat teknologi. Lalu pangan yang diproduksi sendiri.
Jawabannya terletak di ladang- komando Kementan. Tujuannya ada sekolah lapang yang menjadi
ladang yang basah oleh peluh petani, jelas: memperkuat peran penyuluh forum belajar sambil praktik. Diskusi Penulis: Wellyana Sitanggang
di hamparan sawah yang menunggu agar lebih terarah dan selaras rutin dengan kelompok tani? Wajib. Penyuluh Pertanian Pusat
sentuhan teknologi, dan pada dengan program nasional. Sebab di Bahkan kini, penyuluhan sudah
pundak para penyuluh pertanian tengah tantangan perubahan iklim, merambah ke era digital: lewat
Prediksi Produksi Gula Dunia
roduksi gula global diperkirakan akan melakukan upaya pencampuran produksi gula/ menjadi 11,5 juta ton. Faktor
meningkat pada musim 2025–2026, etanol yang diperkirakan akan lebih condong ke utamanya, budidaya tebu meluas
didorong oleh peningkatan produksi di etanol dibandingkan musim sebelumnya. Untuk dan tanaman bit gula mendapat manfaat dari
PIndia dan Brasil karena kondisi cuaca gula turun dari 51 persen menjadi 49 persen. cuaca yang baik.
yang mendukung. Menurut Departemen Sedangkan untuk ethanol naik dari 49 persen Bagaimana dengan Indonesia? Ironisnya,
Pertanian AS (USDA), lonjakan ini akan menjadi 51 persen. Konsumsi diperkirakan akan di tengah tingginya permintaan, produksi gula
membantu mengimbangi penurunan produksi turun sedikit, sementara ekspor meningkat nasional justru mengalami tren penurunan.
gula di Uni Eropa. dengan produksi yang lebih tinggi. Pada 2022, produksi gula nasional mencapai
Dalam laporan tahunannya, USDA Sementara itu, produksi gula India 2,4 juta ton, namun pada 2023 jumlahnya turun
menyatakan bahwa produksi gula global diperkirakan melonjak lebih dari 25 persen menjadi 2,3 juta ton. Defisit sekitar 4,9 juta ton
diperkirakan naik 8,6 juta ton menjadi 189,3 juta menjadi 35,3 juta ton karena cuaca yang per tahun menjadikan Indonesia sebagai salah
ton dengan produksi yang lebih tinggi di Brasil mendukung dan peningkatan areal tebu. Begitu satu pengimpor gula terbesar di dunia.
dan India. USDA juga mencatat, produksi Brasil juga dengan produksi gula di Negeri Gajah Putih, Indonesia, sebagai negara dengan jumlah
diperkirakan akan naik sebesar 1,0 juta ton ke Thailand diproyeksikan naik 2 persen menjadi penduduk terbesar keempat di dunia,
rekor 44,7 juta ton. Kenaikan hasil gula yang 10,3 juta ton karena peningkatan produksi tebu menghadapi tantangan besar dalam memenuhi
lebih tinggi karena faktor akibat cuaca yang dan hasil gula tebu. kebutuhan gula nasional.
mendukung. Sama halnya dengan Tiongkok, produksi
Namun Negeri Sepak Bola tersebut tetap diperkirakan meningkat sebesar 500.000 ton Sumber:USDA/BRMP Perkebunan