Page 15 - Sinar Tani Edisi 2085
P. 15
T ANI SUK SES Edisi 7 - 13 Mei 2025 | No. 4085 Tahun LV 15
Tak Pernah Menyerah,
Nur Khosim Angkat Derajat Petani Kalsel
Dari lahan rawa Karang Bunga, Nur Khosim
mem buktikan bahwa semangat pantang
menyerah bisa mengubah nasib. Kini, ia jadi
Duta Brigade Pangan Inspiratif 2025, membawa
harum nama petani Kalimantan Selatan ke
panggung nasional.
angkah kakinya pelan, tapi dengan mata berbinar.
pasti. Setiap hari, Nur Khosim Sebagai Ketua Kelompok Tani
menapaki pematang sawah (Poktan) Karya Makmur, Nur Khosim
yang sudah ia kenal sejak mengoordinasikan 32 petani anggota,
kecil. Tak banyak yang yang masing-masing mengelola
Lmenyangka, dari tangan sekitar 2 hektare lahan. Totalnya men-
petani sederhana di Desa Karang capai 64 hektare lahan produktif BP Satria Pangan, Dimana Nur Khosim menjadi manajernya
Bunga, Kecamatan Mandastana, yang dulunya membutuhkan waktu (Foto/Instagram/BP Satria Pangan)
Kabupaten Barito Kuala (Batola) hingga dua minggu untuk diolah,
itu, lahir sebuah inspirasi nasional apalagi saat musim tanam dan panen petani yang sebelumnya hanya bisa ketersediaan bengkel alsintan (alat
tentang pertanian modern dan tiba. bergantung pada alat-alat manual dan mesin pertanian). Ketika traktor
ketahanan pangan. Namun, sejak mendapat pem- dan cuaca. atau mesin panen mengalami
Namanya kini dikenal luas sebagai binaan dari Balai Penerapan Brigade Pangan, sebuah program kerusakan, petani harus menunggu
manajer Brigade Pangan Satria Modernisasi Pertanian Kalimantan unggulan Kementerian Pertanian, lama atau menyewa dari luar desa.
Pangan Kecamatan Mandastana. Selatan melalui program Brigade memang punya misi besar: mem- “Kalau menyewa, mahal dan tidak
Lebih dari itu, Khosim juga dipercaya Pangan, semuanya berubah. bawa teknologi ke tengah sawah, bisa terus-menerus. Kadang alat
sebagai Duta Brigade Pangan “Kalau ada traktor, 64 hektare ini meng optimalkan lahan rawa rusak, tapi nggak ada tempat servis.
Inspiratif 2025 oleh Kementerian bisa kami kerjakan satu hari. Kalau (OPLAH), mencetak sawah rakyat Jadi biaya produksi kami bisa naik
Pertanian. Sebuah pencapaian yang ditambah mesin panen, tidak sampai (CSR), dan mengajak generasi muda tinggi,” keluhnya.
bukan datang dari panggung mewah seminggu sudah selesai,” bebernya. kembali mencintai pertanian. Dan Kondisi ini membuat Khosim
atau ruang ber-AC, melainkan dari Bayangkan saja, kerja dua Khosim menjadi representasi nyata harus pintar-pintar mengatur rotasi
peluh dan lumpur sawah yang ia minggu bisa dipangkas jadi satu dari semua misi besar itu. alat dan waktu kerja. Bahkan tak
nikmati sebagai bagian dari hidup. hari. Sebuah loncatan efisiensi yang jarang, ia harus ikut turun tangan
“Saya ini orang lapangan. Kerja sangat signifikan. Tapi bagi Khosim, Bukan Tanpa Tantangan memperbaiki mesin yang mogok.
saya ya di sawah. Tapi kalau bisa yang paling ia syukuri bukan cuma Namun, jalan menuju keberhasilan Baginya, kepemimpinan di kelompok
membantu petani lain lebih mudah soal waktu—melainkan bagaimana tak selalu mulus. Khosim menyebut tani bukan hanya soal koordinasi, tapi
bertani, kenapa tidak?” katanya program ini memudahkan hidup kendala utama kelompoknya adalah juga soal keteladanan.Nattasya