Page 12 - Sinar Tani Edisi 2085
P. 12
12 Edisi 7 - 13 Mei 2025 | No. 4085 Tahun LV A GRI W ACA N A
Kolaborasi Optimasi Lahan
Oleh: Rizky Purwantoro
Staf Tim Humas dan Hukum Ditjen Lahan & Irigasi Pertanian Nasional Indonesia (TNI). Lewat Nota formalitas di atas kertas. Ia adalah
Kesepahaman yang diteken ulang wujud dari semangat gotong royong
pada akhir 2023, TNI digandeng yang menjadi DNA bangsa ini.
Di negeri agraris ini, mimpi mengintip dari balik data statistik. untuk mendukung pelaksanaan Kementerian PUPR memberi jalan dan
tentang swasembada pangan selalu Jika dulu Thomas Malthus menyebut pembangunan pertanian, terutama air, TNI menjaga dan mendampingi,
menjadi nyala api yang tak pernah pertumbuhan penduduk melampaui dalam mendampingi program dan Kementan menjadi dirigen yang
padam. Tapi, di balik semangat pertumbuhan pangan, kini kita optimasi lahan. Peran mereka bukan mengatur irama. Kalau semuanya
yang membara, pembangunan bahkan melihat pangan justru hanya menjaga keamanan, tapi juga bergerak dalam satu simfoni, maka
pertanian nasional tak pernah benar menurun. Lalu, siapa yang akan terlibat langsung dalam lapangan. optimasi lahan bukan lagi wacana,
benar mudah. Terlalu banyak batu menyelamatkan kita? Jawabannya: Contohnya bisa dilihat di tapi kenyataan.
sandungan di jalan panjang menuju kolaborasi. Manokwari, ketika Politeknik Pem Kita tidak lagi bicara soal mimpi
ketahanan pangan. Ada alih fungsi Ya, kolaborasi adalah kunci dalam bangunan Pertanian (Polbang yang digantung tinggi, tapi tentang
lahan yang tak terbendung, ada membuka simpul pelik ketahanan tan) menggandeng TNI untuk langkahlangkah nyata di atas tanah.
infrastruktur yang timpang antar pangan. Salah satu bentuk konkret dari menggarap lahan tidur dan meng Di sawah, di rawa, di ladang yang
daerah, dan ada sumber daya alam upaya bersama itu adalah optimasi gerakkan brigade pangan. Langkah dulu terbengkalai. Karena di sanalah
yang mulai kehilangan napas akibat lahan. Dalam bahasa sederhana, ini kecil ini memberi sinyal bahwa ke harapan itu tumbuh. Dalam lumpur
eksploitasi berlebihan. adalah usaha untuk memaksimalkan kuatan sipil dan militer bisa ber satu dan peluh, petani mengolah bukan
Dengan tantangan sebesar itu, lahanlahan pertanian yang ada agar demi tujuan mulia: mengisi piring hanya tanah, tapi masa depan.
mustahil jika hanya satu tangan bisa produktif kembali. Bukan hanya rakyat dengan hasil bumi sendiri. Dan masa depan itu, kalau kita
yang bekerja. Tak cukup hanya memperluas lahan baru yang belum Kesepakatan ini bukan hanya mau jujur, tak bisa ditunda lagi.
mengandalkan satu kementerian tentu tersedia, tapi menghidupkan
atau satu lembaga. Pembangunan kembali lahan tidur yang selama ini
pertanian adalah perkara bersama— tak tergarap. Tapi siapa yang bisa
urusan hidup mati sebuah bangsa. menjalankan ini semua? Lagilagi,
Sebab, pangan bukan sekadar soal jawabannya bukan satu pihak.
makan, tapi soal keberlangsungan Kementerian Pertanian sebagai
hidup manusia. motor utama tak bisa berlari sendirian.
Ketika pangan langka, gejolak Mereka perlu teman seperjalanan.
sosial bisa meletup seperti gunung Maka, muncul sinergi dengan
api yang terjaga lama. Kita belajar berbagai lembaga, salah satunya
banyak dari Sri Lanka: sebuah negara Kementerian Pekerjaan Umum
yang dulunya berjaya dalam produksi dan Perumahan Rakyat (PUPR).
beras, namun tersandung kebijakan Dalam kesepakatan yang diperbarui
yang terburuburu dan akhirnya pada 2024, kedua kementerian
terjerembab dalam krisis yang ini menyatukan langkah untuk
mengguncang fondasi politiknya. mendukung infrastruktur dalam
Indonesia tak boleh ikut terseret mewujudkan swasembada pangan.
arus yang sama. Apalagi, di tengah Ini bukan kerja sama dadakan,
tren menurunnya produksi beras sudah dimulai sejak 2019 dan kini
dan terus bertambahnya jumlah diperpanjang karena dianggap
penduduk, ancaman kekurangan berhasil dan perlu diteruskan.
pangan bukan lagi sekadar wacana Tak berhenti di situ, kolaborasi
menakutnakuti. Ini realita yang lintas sektor juga melibatkan Tentara
Kolom
LTT kerja, jasa alsintan dan yang lainnya. penyakit spesifik yang menyerang
tanaman padi. Menurunnya keragam
Pestisida dan program penanganan
an hayati tanah akan menjadikan
hama akan menjadi penting karena
P ercepatan Luas Tambah tanaman rentan serangan hama terhadap gangguan.Tanah yang Oleh: Memed Gunawan
ekosistem pertanian lebih rentan
sistem monokultur tanpa rotasi
penyakit.
lelah dan kehilangan unsur organik
atau
Tanam
(LTT)
perlu pembenah tanah yang secara
Semua kebutuhan itu sudah
meningkatkan
Indeks
(IP)
Pertanaman
adalah
pemerintah,
khususnya
Petani harus tahu bahwa masalah ini
pihak
Penelitian menunjukkan bahwa
setali tiga uang. Intinya meningkat diantisipasi dan difasilitasi oleh konsisten diaplikasikan petani. meningkatkan kesuburan tanah.
kan produksi, untuk mencapai Kementerian Pertanian. Pelaksanaan penting dan harus menjadi bagian lahan dengan rotasi tanaman
swasembada beras/pangan dan kondisinya perlu terus dipantau dari kegiatan rutin untuk menjaga kacang hijau memiliki kandungan
menuju ketahanan pangan dan dievaluasi karena keluhan terkait kelestarian sumberdaya pertanian. C Organik, N, dan K signifikan lebih
berkelanjutan. Kita berlomba ketersediaan sarana produksi masih Rotasi tanaman dengan pala tinggi dibandingkan lahan tanpa
dengan kebutuhan pangan mencuat di lapangan. wija, sistem tanam jajar legowo, rotasi.
penduduk yang terus meningkat, Selain kebutuhan jangka pendek pemupukan berimbang, dan diver LTT juga perlu dukungan alat
sehingga tentu saja upaya ini dan musiman, masih ada pekerjaaan sifikasi komoditas yang dilakukan dan mesin pertanian modern
strategis tetapi bukan pekerjaan jangka panjang yang harus pula petani pada umumnya berdasarkan yang telah banyak difasilitasi
mudah karena kebutuhan pangan disiasati. Tantangan dalam jangka pengalaman petani dan inovasi oleh pemerintah. Yang menjadi
sumber protein dan unsur penting panjang adalah kualitas tanah, yang dihasilkan penelitian. Sistem tantangan besar adalah
lainnya harus juga dilakukan perubahan iklim, dampak penerapan monokultur harus juga disertai ketersediaan air melalui sistem
bersamaan. sistem monokultur dan IP tinggi serta upaya tertentu, memperhatikan irigasi yang baik dan penggunaan
Di lapangan dukungan yang kondisi petaninya sendiri. Penanaman kondisi ekologis dan sosialekonomi air yang efisien. Pelatihan dan
diperlukan sudah jelas dan padi secara terusmenerus tanpa sehingga berdampak baik terhadap edukasi petani yang dalam dekade
klasik. Yaitu ketersediaan sarana rotasi atau pemupukan berimbang produktivitas masa depan. terakhir mengalami kemunduran
produksi, alat mesin pertanian, menurunkan kandungan hara Pola rotasi yang dilakukan juga merupakan prioritas. Petani
modal kerja, ketersediaan air dan tanah. Tanah menjadi padat, kurang petani terbukti efektif memelihara memerlukan pengetahuan
semua kebutuhan untuk produksi. aerasi, dan bisa terkena salinitas atau kualitas tanah dan memutus rantai mengenai praktik pertanian
LTT harus bisa berlangsung, tidak keasaman berlebih. makanan hama dan penyakit berkelanjutan dan penggunaan
terkendala akibat keterlambatan/ Monokultur dalam jangka panjang tanaman. Rotasi tanaman padi teknologi pertanian yang terus
kelangkaan benih, pupuk, modal meningkatkan risiko hama dan dengan tanaman legum dapat berkembang.