Page 9 - Sinar Tani Edisi 2085
P. 9
Pangan Edisi 7 - 13 Mei 2025 | No. 4085 Tahun LV 9
hasil
kajian,
Dari
akhirnya
Gerakan Menanam muncul program Si Cepot dan Si
Opung yang menjadi solusi bagi
masyarakat yang ingin menanam,
namun tidak memiliki pekarangan
dari Sang Ustadz atau areal tanam yang luas.
Pihaknya juga melakukan riset
membuat pot bag atau planter
bag, dengan ukuran dan bentuk.
Hitungan jika satu keluarga ada
lima orang dan tidak mempunyai
lahan, tapi ingin menanam, maka
bisa menyusun sekian pot untuk
padi. ”Supaya tidak meluas kami
buatkan sistem rak ke atasnya. Jika
disimulasikan dalam tiga kali panen
dalam satu musim dan dihitung
dengan biaya beli secara manual,
maka masih bisa menabung dari
Rp 100 ribu hingga Rp 700 ribu,”
jelasnya.
Presiden Prabowo
mengapresiasi partisipasi
aktif berbagai pihak yang ikut
serta dalam mewujudkan dan
memastikan ketahanan pangan
nasional agar dapat terpenuhi,
salah satunya atas inovasi Adi
Hidayat terhadap program Gerina.
Bahkan Prabowo yang juga Ketua
Dewan Pembina HKTI ini menilai
Di tengah upaya pemerintah menggenjot Amran Sulaiman, dan Menteri Ustadz Adi Hidayat sebagai
laju produksi pangan dengan mendorong Koordinator Pangan Zulkifli Hasan ulama visioner yang berwawasan
serta ratusan peserta yang hadir,
Pancasila dan merangkul semua
mempercepat tanam pada musim gadu melalui UAH bercerita. umat beragama.
Dirinya
sempat
bertemu
"Saya bahagia hari ini ada
program Luas Tambah Tanam (LTT), Ustadz Adi dengan Wamentan Sudaryono, seorang ulama, ada seorang
Hidayat menginisiasi Gerakan Indonesia Menanam setelah itu ia langsung ustadz yang visioner, pemikirannya
(GERINA). Gerakan ini mendapat apresiasi, bahkan berkomunikasi dengan ulama, luar biasa, yang terutama adalah
tokoh agama, dan masyarakat dari
ulama pemimpin Islam tapi yang
Presiden Prabowo Subianto peluncuran di Desa seluruh Indonesia mulai dari Aceh wawasannya Pancasila, yang
Sungai Pinang, Kecamatan Rambutan, Kabupaten hingga Papua untuk merumuskan mengajak semua umat yang
berbeda agama,” katanya.
gerakan Indonesia menanam ini.
Banyuasin, Sumsel, Rabu (23/4). kita “Kemudian gerakan yang Hidayat ini Indonesia harapan
dirumuskan,
Apa yang dirintis Ustadz Adi
S iapa yang tak Ustadz Namun dibalik gerakan tersebut, pangan, sehingga semua punya negara yang berhasil di sektor
menjadi
membuat
menjadi
memberikan kesadaran ketahanan
membawa
kenal
ketahanan pangan. Karena itu,
dengan
UAH mengungkapkan ada sosok
kesadaran dan keinginan untuk
sosok
Lalu
diluncurkan
Hidayat
Adi
gerakan seperti ini perlu terus
penting sebelum Gerakan Indonesia
atau
menanam.
kerap disebut UAH. Di
didukung. "Apa yang dirintis oleh
Indonesia
Menanam ini diinisiasi.
Gerakan
Menanam,"
Sosok tersebut adalah Wakil
kesibukannya
tengah
seperti Iwan Setiawan kawan saya
banding ke beberapa negara
berdakwah,
tanaman
masih menyempatkan dirinya Menteri Pertanian, Sudaryono tutur UAH yang juga sempat studi Ustadz Adi Hidayat dan tokoh
untuk
untuk
memastikan
lama ini, beliau ini membahagiakan.
yang juga Ketua Dewan Pengawas
mengajak masyarakat dengan Bulog. Dihadapan Presiden Prabowo yang cocok untuk dikembangkan Jadi inovasi, improvisasi, riset dan
Gerakan Indonesia Menanam. Subianto, Menteri Pertanian Andi masyarakat. teknologi,” katanya. Yul
Apa itu Si Opung dan Si Cepot ?
alam Gerakan Indonesia Menanam pelampung lainnya sebagai alas tanam, umum seperti masjid atau kantor. Tanaman
(Gerina) terdapat dua program yakni Si kemudian gelas plastik atau pot berisi media yang dapat dibudidayakan dengan metode ini
Opung atau solusi olah padi terapung tanam (tanah dan kompos) dan air kolam antara lain, timun, buah melon, cabai, terung
Dyang memanfaatkan kolam air untuk sebagai sumber nutrisi tambahan. dan tanaman pangan lainnya.
menanam padi. Kedua Si Cepot, yaitu solusi Nantinya, benih padi ditanam dalam gelas Si Cepot memungkinkan siapa saja untuk
cepat panen via pot untuk budidaya padi di atau pot, yang disusun rapi di atas rakit dan mulai menanam, tanpa perlu lahan luas atau
sawah atau tanaman lain seperti cabai dan dibiarkan mengapung di kolam. Sistem ini teknologi canggih. Keunggulannya terletak
kentang. memungkinkan akar padi menyerap air dan pada kesederhanaan yang justru mampu
nutrisi secara optimal tanpa risiko kekeringan menciptakan dampak sosial, ekonomi, dan
Si Opung atau genangan berlebih. Dengan pendekatan edukatif.
Di tengah tantangan terbatasnya lahan yang inklusif dan aplikatif, metode ini Pertama, praktis dan fleksibel sehingga
pertanian, GERINA menghadirkan inovasi diharapkan dapat terus diperluas ke berbagai bisa di ruang terbatas dan disesuaikan dengan
Si Opung (Solusi Olah Padi Terapung) yang wilayah, bahkan hingga menjadi model kebutuhan, serta kemampuan tiap individu
merupakan metode menanam padi di atas budidaya padi urban di masa depan. atau keluarga. Kedua, cepat panen dan
kolam atau empang dengan air tidak mengalir ekonomis. Karena itu, jenis tanaman yang dipilih
dan menggunakan sistem rakit apung. Si Cepot umumnya berumur pendek dan cepat panen,
Metode ini ideal diterapkan di tempat yang Si Cepot (Solusi Cepat Panen via Pot). sehingga hasilnya bisa langsung dimanfaatkan
memiliki kolam atau lahan tergenang, seperti Inovasi ini menjadi jawaban atas keterbatasan untuk konsumsi rumah tangga.
lingkungan pesantren, masjid, rumah tangga lahan serta gaya hidup masyarakat urban Si Cepot dapat menjadi sarana edukasi
dengan empang, atau daerah banjir musiman. yang tetap ingin berkontribusi dalam gerakan tentang gizi dan pangan lokal di sekolah,
Inovasi ini bertujuan untuk memperluas swasembada pangan. Si Cepot adalah metode pesantren, dan komunitas ibu rumah tangga.
peluang bertani meskipun dalam kondisi menanam tanaman pangan, khususnya jenis Dengan menanam sendiri kebutuhan dapur,
lahan yang tidak ideal, sekaligus menjadi palawija dan bahan pangan pokok lainnya, masyarakat menjadi lebih mandiri dan berdaya,
bentuk adaptasi terhadap perubahan iklim dalam media pot. terutama di tengah kondisi fluktuasi harga
yang semakin ekstrem. Sistem Si Opung Konsep ini sangat cocok diterapkan di bahan pokok. Si Cepot juga mendukung
memanfaatkan bahan yang mudah diperoleh lingkungan rumah, teras, balkon apartemen, konsep urban farming yang semakin relevan di
dan ekonomis yakni, rakit bambu atau halaman sempit, sekolah, hingga fasilitas era modern. Sumber gerina.id/Yul