Page 6 - Sinar Tani Edisi 2085
P. 6
6 Edisi 7 - 13 Mei 2025 | No. 4085 Tahun LV
Musim Tanam Gadu, melihat kondisi iklim berdasarkan
kondisi di Pasifik laut di Indonesia
maupun laut di Samudera Hindia
Prediksi BMKG yang relatif pusat iklim membuat
normal,
beberapa
dunia
memprediksi kondisi El Nino dan
El Nina akan netral. Demikian pula
Bawa Angin Segar dengan Indian Ocean Dipole.
“Kondiis tersebut kemungkinan
besar akan berlanjut hingga semester
kedua. Ini berita baik, karena kita
tidak akan mengalami kekeringan
seperti tahun 2023. Antisipasinya
Bagi petani kondisi adalah kemarau pasti akan hadir, tapi
Tapi BMKG memprediksi, durasi
cuaca akan sangat berlangsung tanpa gangguan iklim musim kemarau 2025 akan lebih bukan berarti juga tidak ada hujan.
Kita tetap perlu mengantisipasi
seperti El Nino, La Nina, maupun
mempengaruhi untuk Indian Ocean Dipole (IOD). pendek dari biasanya di sekitar 43% kondisi kering di beberapa tempat,”
terjun ke sawah. “Di Indonesia tidak akan ada wilayah Indonesia. Hal ini berarti ungkapnya.
Karena itu, prediksi iklim harus
Apalagi pada musim gangguan iklim besar seperti El Nino, musim kemarau tahun ini cenderung dimanfaatkan untuk menyusun
La Nina dan IOD pada pertengahan
lebih singkat dibandingkan dengan
tanam gadu atau tahun ini. Ini menciptakan kondisi rata-rata klimatologis. strategi tanam yang tepat. Nah, untuk
Begitu juga akumulasi curah
tanam pada musim iklim yang relatif stabil dan dapat hujan selama musim kemarau di mendukung kesiapan petani, BMKG
melalui UPT Stasiun Klimatologi
sehingga
membuka
diprediksi,
kemarau, umumnya ruang lebih luas untuk perencanaan sebagian besar wilayah Indonesia di berbagai daerah diminta aktif
petani tidak akan dan eksekusi pertanaman,” katanya. diprediksi berada pada kategori menyampaikan informasi prakiraan
meski
Namun
menurutnya,
normal, yaitu tidak lebih basah atau
cuaca dan musim.
gegabah untuk musim kemarau akan hadir di lebih kering dari biasanya. Namun, Data ini menjadi dasar penting
langsung menanam. Indonesia, tapi tidak akan mengalami Ardhasena tetap mengingatkan dalam merancang waktu tanam dan
pengelolaan lahan. “Prediksi iklim
gangguan iklim besar. Jadi, musim
bahwa perubahan cuaca masih bisa
kemarau bukan berarti tidak ada berdampak pada siklus hama dan yang akurat harus segera diteruskan
nformasi cuaca dan iklim dari hujan, tapi tetap masih ada hujan. penyakit. ke petani. Informasi ini sangat
Badan Meteorologi, Klimatologi “Kita tetap sebut kemarau karena Menurut Ardhasena, untuk menentukan keberhasilan panen,”
dan Geofisika (BMKG) menjadi ada defisit air. Ini kabar baik bagi masyarakat yang tinggal di selatan tuturnya.
panduan bagi penyuluh untuk program percepatan swasembada ekuator seperti di Jawa, Bali, Nusa Petani katanya, memerlukan
memberikan informasi ke petani. pangan,” ujarnya. Tenggara, Sumatera bagian selatan, informasi terkait curah hujan
IBagaimana prediksi BMKG untuk BMKG memprediksi di Indonesia Kalimantan bagian selatan itu mingguan, potensi kekeringan,
musim tanam gadu 2025? akan memasuki musim kemarau memiliki pola hujan menjelang akhir dan kemungkinan gangguan iklim.
Ternyata, prediksi iklim 2025 antara April sebanyak 115 zona musim tahun Oktober, November Desember. Dengan data tersebut, mereka dapat
membawa angin segar bagi petani. (ZOM) atau 16% dari keseluruhan Kondisi hujan berlanjut ke tahun mengatur jadwal tanam, irigasi,
Musim kemarau diprediksi normal, zona musim. Pada Mei lebih banyak berikutnya Januari, Februari dan hingga tindakan pengendalian hama
jadi peluang tanam gadu terbuka lagi 147 zona musim atau 21% dan Maret mengalami periode hujan secara lebih efektif.
lebar. Karena itu target Luas Tambah Juni 2025 sebanyak 20% atau 141 zona tinggi. Lalu menjelang pertengahan Semua upaya ini dilakukan
Tanam (LTT) yang pemerintah dalam musim. tahun hujannya berkurang. “Jadi ada sebagai bagian dari strategi menuju
hal ini Kementerian Pertanian Sifat hujannya diprediksi pada satu batas yang tegas antara periode swasembada pangan nasional.
canangkan 1,6 juta ha berpeluang musim kemarau 2025 ini diprediksi basah dan juga periode kering,” Pemerintah sendiri telah mendorong
untuk dipenuhi. yang berada di bawah normal ujarnya. petani memanfaatkan teknologi,
sebanyak banyak 14% atau 98 zona Sementara wilayah yang ada di intensifikasi lahan, dan adaptasi
Peluang Musim Gadu musim, normal 60% atau mayoritas sekitar Katulistiwa, kondisi hujan akan terhadap iklim agar Indonesia dapat
Musim tanam gadu yang ada di 416 ZOM dan di atas normal berlangsung dua kali dalam setahun. memenuhi kebutuhan pangannya
berlangsung saat kemarau memang sebanyak 185 zona musim atau Jadi, musim hujan dan kering akan secara mandiri.
menjadi tantangan utama dengan 26%. “Puncak musim kemarau akan terjadi dua kali dalam setahun. “Informasi iklim kini menjadi
keterbatasan air dan potensi terjadi pada Juni, Juli, Agustus terjadi Kondisi tersebut akan terjadi Pesisir bagian dari pengambilan keputusan
serangan hama. Meski demikian, di 562 zona musim atau 80 persen,” Timur Aceh, pesisir timur Sumatera di lapangan. Ini bukan hanya ranah
kondisi iklim yang relatif stabil tahun katanya. Utara dan pesisir timur Riau. “Di akademis,” tutup Ardhasena. Dengan
ini menjadi peluang besar untuk Puncak musim kemarau berada wilayah tersebut mengalami juga sinergi antara petani, penyuluh,
memaksimalkan produksi. di sebagian besar wilayah Indonesia. musim hujan dan kemarau dua kali pemerintah pusat dan daerah, serta
Deputi Klimatologi BMKG, Beberapa daerah, seperti Jawa bagian dalam setahun, tapi dalam periode dukungan data iklim yang akurat,
Ardhasena Sopaheluwakan tengah hingga timur, Kalimantan, yang relatif singkat,” katanya. musim tanam gadu 2025 diharapkan
menjelaskan, secara umum iklim Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan menjadi momentum penting
2025 diprediksi dalam kondisi normal. Maluku, diperkirakan mengalami Susun Strategi Tanam dalam menjaga ketahanan pangan
Namun tahun ini diperkirakan puncak kekeringan pada Agustus. Ardhasena mengungkapkan, nasional. Gsh/Yul