Page 176 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 176

Dia  akan  tetap  menyebarkan  angin  kesejukan,  angin  kebenaran,  tidak  mudah
                   diombang-ambing  oleh  gelombang  kehi dupan  duniawi.  Dia  telah  mampu
                   menundukkan musuh-musuh yang ada dalam dirinya, seperti Sad Ripu, Sapta Timira,
                   Sad Atatayi, dan Tri Mala.


                   Sad Ripu
                      Sad Ripu adalah enam macam musuh yang ada dalam setiap diri manusia. Musuh-
                   musuh ini perlu dikendalikan dari diri kita, sehingga dapat menerapkan kehidupan
                   Bhiksuka dengan baik. Adapun keenam musuh tersebut sebagai berikut:
                   a.  Kama artinya hawa nafsu
                   b.  Lobha artinya loba/tamak.
                   c.  Krodha artinya kemarahan
                   d.  Moha artinya kebingungan
                   e.  Mada artinya kemabukan
                   f.  Matsarya artinya iri hati.
                      Kesemuanya ini merupakan musuh dari setiap orang, namun ukuran pengaruhnya
                   berbeda-beda  pada  masing-masing  orang.  Oleh  karena  Sad  Ripu  ini  merupakan
                   musuh, maka patutlah ia ditaklukan agar dapat dikuasai setiap gerak dari pengaruhnya.
                   Dengan  demikian  ia  tidak  dapat  mengganggu  kehidupan  manusia.  Untuk  lebih
                   jelasnya marilah kita uraikan satu persatu.
                   a.  Kama
                      Kama  berarti  hawa  nafsu,  hal  ini  ada  pada  setiap  orang  dengan  menjadi  musuh
                   dari setiap orang, selama belum dapat dikuasainya. Kalau nafsu ini dapat dikuasai dan
                   ditundukkan,  ia  akan  menjadi  teman  akrab.  Bagi  orang  yang  telah  dapat  mengatasi
                   pengaruh kama itu, adalah orang yang telah lulus dalam liku-likunya hidup. Beberapa kali
                   kehidupan dilaluinya dan setiap pengaruh kama ditelitinya, sehingga dengan kewaspadaan
                   yang tinggi serta dengan usaha yang keras dan akhirnya kama dapat dikendalikan.
                      Dalam Arjuna Wiwaha ada dikatakan:

                                            Caket eling aning ambek tan
                                               wyar tan dadi kapetut.
                                                  Terjemahan:
                          Karena usaha dari pikiran yang keras, apa saja pasti akan didapatkan.

                      Kebebasan terhadap kama ini adalah merupakan suatu ajaran Dharma demi untuk
                   mencapai kebahagiaan dan kebebasan, karenanya usahakanlah mengendalikannya.
                   b.  Lobha
                      Lobha  atau  tamak  menyebabkan  orang  tidak  pernah  merasa  puas  akan  sesuatu.
                   Orang yang loba akan selalu ingin memiliki sesuatu yang lebih daripada apa yang telah
                   dimiliki. Dengan demikian ia akan berpikir dan bekerja keras. Akibatnya orang yang
                   demikian itu akan gusar, gelisah resah, karena didorong oleh kelobaannya. Dia tidak
                   akan pernah merasa tenteram dan tenang, sedangkan ketenangan menjadi idaman bagi
                   setiap orang. Oleh karena itu sifat loba itu adalah musuh bagi setiap orang.




                                                         Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti |   169
   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181