Page 171 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 171

Di samping itu harus dapat memberikan perlindungan kepada rakyat dari berbagai
                 problem  seperti  kesusahan,  kesewenangan  (monarkhi),  menjalankan  hukum  dan
                 keadilan tanpa pandang bulu. Menyelenggarakan pendidikan bagi warganya demi
                 kemajuan dan kecerdasan bangsa.
                   Dalam Kekawin Ramayana, Rama memberikan nasehat kepada Wibhisana tentang
                 bagaimana tindakan guru wisesa (pemerintah) menjadi abdi rakyat tanpa ikatan nafsu
                 untuk  mendapat  sanjungan,  kemasyuran,  kemewahan  dan  lain  sebagainya.  Bunyi
                 sloka dalam kekawin itu adalah:

                  Prihen temen dharma dhumaranang sarat, saraga sang sadhu sireka tutana, tan
                      artha tan kama pidonya tan Yasa. Ya sakti sang sajana dharma raksaka.
                                               (Ramayana, 81)
                                                Terjemahan:
                    “Utamakanlah keadilan dan kebajikan itu untuk melindungi dunia. Kita harus
                     mengikuti cita-cita orang   budiman, yang tidak gelisah hendak mendapat
                     kemasyuran, sanjungan, harta dan kemewahan.  Adapun kemuliaan orang
                   budiman adalah sebagai pelindung kebenaran (dharma), beramal dan mengabdi
                                       serta mempertahankan keadilan.

                   “Sakan ikang rat kita yan wenang manut, manupa desa prihatah rumak saya ke
                      say an ikang papa Nahan prayo jana, jana nuragadi tuwin kapangguha.
                                               (Ramayana, 82)
                                                Terjemahan:
                  “Tegakkanlah Dharma atau kebenaran itu sebagai tiang Negara, utamakan ajaran
                   Manu untuk mengabdi pada negara, lenyapkanlah dan perangilah kesengsaraan
                         itu, sehingga kecintaan dan kesetiaan rakyat pasti akan dijumpai.
                   Tidak  hanya  rakyat  yang  cinta,  tetapi  Tuhan  sebagai  pelindung  Dharma  akan
                 merahmati umat-Nya yang berbudi mulia. Oleh karena itu ajaran agama Hindu kita
                 diharapkan dalam melaksanakan tugas, berpegang pada motto dan pedoman sepi ing
                 pamerih rame ing gawe, demi kepentingan masyarakat dan umat manusia.

                 2.  Gṛhaṣtha
                   Gṛhaṣtha ialah tingkat kehidupan pada waktu
                 membina rumah tangga yaitu sejak kawin. Kata
                 Grha  berarti  rumah  atau  rumah  tangga.  “Stha
                 (stand) artinya berdiri atau membina.
                   Tingkat  hidup  Gṛhaṣtha  yaitu  menjadi
                 pimpinan rumah tangga yang bertanggung jawab
                 penuh  baik  sebagai  anggota  keluarga  maupun
                 sebagai  anggota  masyarakat  serta  sekaligus   Sumber:www.wisata.balitoursclub.com
                                                              Gambar 5.3 Gṛhaṣtha Asrama
                 sebagai  warga  negara  jenjang  kehidupan
                 Grhastha dapat dilaksanakan apabila keadaan fisik maupun psikis dipandang sudah
                 dewasa dan bekal pengetahuan sudah cukup memadai.



                 164  | Kelas X SMA/SMK
   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176