Page 166 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 166
Tata tertib pada masa belajar
Tertib dan disiplin merupakan modal utama untuk meraih sukses dalam usaha
dan perjuangan. Demikianlah dalam pendidikan Hindu diatur pula tata tertib masa
belajar. Secara umum tata tertib itu antara lain:
a. Siswa wajib taat dan bakti pada catur guru (guru susrusa).
b. Siswa harus hidup sederhana.
c. Berpakaian bersih, rapi, sopan dan sederhana.
d. Makan sederhana (aharalaghawa).
e. Siswa harus bisa dan biasa hidup jujur.
f. Tidur secukupnya dan sepatutnya.
g. Tidak menghibur diri berlebih-lebihan (liar),
h. Tidak kawin selama masa belajar.
Materi Pendidikan
Materi pendidikan Hindu lebih banyak mengacu kepada disiplin moral dan
keterampilan yang langsung dapat diterapkan dalam hidup keseharian untuk
menunjang hidupnya. Dengan demikian bidang ilmu yang diberikan dalam pendidikan
itu ialah pendidikan agama yang mengandung tattwa, susila, dan yajna.
Upacara dalam masa belajar
Sebelum mengikuti dan menerima materi pelajaran, seorang calon siswa terlebih
dahulu diupacarai yang disebut upacara Upanayana. Adapun maksud upacara tersebut
adalah untuk membersihkan pribadi siswa agar ilmu kesucian yang diterimanya dapat
menetap dengan harmonis pada dirinya.
Demikian pula pada saat mengakhiri masa pendidikan maka semua siswa
diupacarai lagi dengan upacara Samawartana. Mengenai maksud upa cara ini ialah
untuk menguatkan penempatan ilmu pada pribadi siswa agar ilmu yang diperolehnya
selama belajar benar-benar dikuasai dan dapat me nolong hidupnya.
Belajar berbagai hal dalam hidup ini baik lisan maupun tertulis hanya secara teori
tentu belum dapat menolong manusia itu sendiri. Oleh karena berbagai ilmu itu patut
dicoba dan dipraktikkan dalam hidup ini, demi kebahagiaan umat manusia. Berbagai
keterampilan ada teori dan petunjuknya.
Membuat banten, bermain catur, tinju, naik sepeda, membaca, menggambar dan
sebagainya selalu dapat dipelajari melalui teorinya masing-masing. Tetapi bila hanya
mempelajari teori saja, jelas tidak akan dapat menolong hidup manusia. Untuk itu
perlu dipraktikkan dan dilatih secara teratur.
Orang tidak akan pernah pintar bermain catur bila tidak sering berlatih bermain
catur. Orang yang sering mempelajari petunjuk bermain bola maupun sering membaca
resep masakan, juga tidak dengan sendirinya akan menjadi pemain bola atau tukang
masak yang baik tanpa banyak berlatih.
Latihan dalam menghadapi kenyataan hidup tidak selalu dengan perencanaan
seperti halnya bermain catur. Banyak peristiwa yang dialami seseorang, di luar
dugaan dengan dan tanpa persiapan mental untuk menerimanya. Demikianlah setiap
persoalan hidup sekaligus merupakan latihan lahir batin bagi seseorang.
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti | 159

