Page 164 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 164

Dengan memperhatikan sloka tersebut di atas maka pahala yang diperoleh oleh
                   orang yang hormat pada orang tua ialah ada empat hal yaitu:
                   a.  Kerti yaitu kemasyuran yang baik.
                   b.  Yusa yaitu panjang umur.
                   c.  Bala yaitu kekuatan.
                   d.  Yasa yaitu jasa atau penghargaan.
                      Keempat hal ini bertambah-tambah kesempurnaannya, sebagai pahala bagi orang
                   yang hormat dan berbakti kepada orang tua.

                   Kewajiban kepada Guru Pengajian:
                      Yang  dimaksud  dengan  Guru  Pengajian  ialah  guru  yang  mengajarkan  ilmu
                   pengetahuan yang memberi pendidikan tertentu, di sekolah maupun di asrama. Tugas
                   guru pengajian cukup berat tetapi mulia. Guru Pengajian berfungsi untuk melanjutkan
                   pendidikan dari Guru Rupaka, yang bertitik tolak dari segi kerohanian dan juga ilmu
                   pengetahuan lainnya.
                      Di  samping  itu  Guru  Pengajian  bertugas  untuk  mengembangkan  intelek  dan
                   pengetahuan siswa, demi tercapainya tujuan pendidikan yang dicita-citakan negara RI
                   yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yaitu membentuk manusia susila yang
                   cakap, cerdas dan terampil, berbudi pekerti yang luhur, dan bertanggung jawab terhadap
                   kesejahteraan keluarga, masyarakat, Nusa dan Bangsa. Tugas yang lebih berat lagi yaitu
                   tugas dari seorang guru agama yang mengajarkan pengetahuan agama, membentuk
                   moral serta budi pekerti yang luhur, serta berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.
                      Secara  singkat  tugas  Guru  Pengajian  ialah  mendidik  dan  mengajarkan  ilmu
                   pengetahuan dengan penuh cinta kasih agar anak didiknya menjadi manusia susila
                   lahir batin (wahyadyatmika). Hubungan antara murid dengan guru benar-benar dapat
                   mewujudkan keharmonisan, sebagai halnya antara seorang ayah dengan anaknya.
                   Seorang murid tidak boleh menjelek-jelekkan atau menghina guru.
                      Hal ini disebut dengan istilah alpaka Guru (menentang guru), siswa (murid) harus taat
                   dan menuruti nasihat serta ajaran-ajaran Guru Pengajian. Dalam Niti Sastra ada disebutkan:

                                  Haywa maninda ring dwija daridra dumada atȇmu.
                                   çāstra teninda denira kapātaka tinēmu magӧng.
                                   Yan kita ninda ring guru patinta maparȇk atȇmu.
                                 Lwirnika wangça-patra tunibeng watu rȇmȇk apasah
                                                 (Nitiśāstra II, 13)
                                                  Terjemahan:
                       “Janganlah sekali-kali mencela guru, perbuatan itu akan dapat mendatangkan
                        kecelakaan bagimu. Jika kamu mencela buku-buku suci, maka kamu akan
                        mendapatkan siksaan dan neraka, jikalau kamu mencela guru maka kamu
                             akan menemui ajalmu, ibarat piring yang jatuh hancur di batu.

                      Adapun orang berkhianat kepada guru, berarti ia telah berbuat dosa besar. Dalam
                   kitab Sarasamuccaya ada disebutkan seperti:




                                                         Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti |   157
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169