Page 160 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 160
Kehidupan sukla Brahmacari yang dijalankan oleh Teruna Lakṣmaṇa tidak ada
kaitan atau sangkut paut dengan suatu janji atau sumpah. Sehingga pada waktu
Lakṣmaṇa digoda oleh Surpanaka, hati Lakṣmaṇa tak tergoyah sedikitpun. Sehingga
akhirnya Surpanaka jengkel dan marah dan mengadu kepada Rahwana.
Rahwana marah, karena aduan dari Surpanaka, mengatakan dirinya dianiaya dan
disiksa oleh Lakṣmaṇa. Sehingga Rahwana mengirim patih Merica untuk menggoda
Dewi Sītā. Patih marica berubah menjadi kijang Mas, sehingga Dewi Sītā tertarik
terhadap Kijang itu, dan menyuruh Rama untuk menangkapnya. Rama mengikuti
kehendak Dewi Sītā, untuk menangkap kijang itu. Rama berpisah pergi mengejar
kijang itu. Saat Rama berpisah dengan Sītā , dipergunakan sebagai kesempatan oleh
Rahwana untuk melarikan Dewi Sītā dibawa ke Alengka.
2). Sawala Brahmacari
Sawala Brahmacari ialah orang yang kawin beristri atau bersuami hanya sekali
saja. Selanjutnya tidak akan kawin lagi, walaupun suami atau istrinya meninggal
dunia. Dalam hidupnya mereka sudah bertekad hanya kawin sekali saja. Dalam
Silakrama ada disebutkan:
Sawala Brahmacari ngaranika, marabi pisan, tan parabi muwah yon
kahalangan mati strinnira, tan parabi muwah sira, adyapi teka rika patinira, tan
pangucap arabya. Mangkana Sang Brah macari yan sira sawala Brahmacari.
(Sīlakrama hal. 32)
Terjemahan:
Sawala Brahmacari namanya bagi orang yang hanya kawin satu kali, tidak kawin
lagi. Bila mendapat halangan salah satu me ninggal, maka ia takkan kawin lagi
hingga datang ajalnya. Demikianlah yang namanya Sawala Brahmacari.
3). Tṛṣṇa (Krsna) Brahmacari
Tṛṣṇa Brahmacari berarti kawin lebih dari satu kali yaitu sampai batas maksimal
empat kali. Keempat istri-istri yang dikawini itu adalah istri yang sah menurut hukum,
baik hukum agama maupun perundang-undangan yang ada. Tṛṣṇa Brahmacari ini
dapat dilakukan apabila:
a. Istri yang pertama tidak dapat melahirkan keturunan. Demikian juga istri yang
kedua juga tidak melahirkan anak-maka seorang suami bisa kawin lagi sampai
batasnya empat.
b. Istri tidak dapat melaksanakan tugas sebagaimana mestinya (sakit yang tak dapat
disembuhkan).
Yang harus diperhatikan tiap pengambilan istri yang baru, harus seizin istri-istri
yang terdahulu demi menjaga ketenteraman dan kerukunan rumah tangga. Dalam hal
ini suami harus dapat memenuhi kebutuhan dalam keluarga sehingga benar-benar
dapat mencerminkan keluarga yang sejahtera dan bahagia. Tetapi kalau Trsna (Krsna)
Brahmacari itu dilakukan atas dorongan nafsu untuk kepuasan (kama), maka orang
semacam itu tidak dapat disebut Trsna Brahmacari.
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti | 153

