Page 163 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 163

Sesuai dengan makna sloka di atas, orang tua sangat berjasa terhadap anaknya.
                 Walaupun  demikian  besar  jasa  dari  orang  tua  itu,  namun  ia  tak  pernah  menuntut
                 balas jasa dari anaknya. Walaupun demikian kita sebagai seorang anak yang berbudi
                 luhur harus mengakui pernyataan yang dimuat dalam Sarasamuccaya sloka 242 yang
                 menyatakan sebagai berikut:
                   Tiga  hutang  yang  dimiliki  oleh  seorang  anak  terhadap  orang  tuanya  yang  patut
                 dibayar untuk memenuhi darma baktinya terhadap orang tua sebagai guru rupaka yaitu:
                 a)  Śarīra kṛta, yaitu hutang badan (sarira data)
                 b)  Annadatta,  yaitu  hutang  budhi  karena  orang  tualah  yang  memberikan  makan,
                   minum, pakaian, pendidikan, dan lain sebagainya.
                 c)  Praṇadatta, yaitu hutang jiwa dalam arti pemeliharaan atau kelanjutan hidup.
                   Dengan  memperhatikan  hutang  tersebut  di  atas,  maka  seorang  anak  berusaha
                 melakukan  “Swadharmanya”  dengan  rela  hati  melayani  segala  keperluan  orang
                 tuanya.  Selanjutnya  seorang  anak  berkewajiban  memberikan  atau  mengorbankan
                 harta benda, tenaga dan pikirannya untuk kebahagiaan orang tuanya. Malahan lebih
                 dari itu seorang anak ihklas mengorbankan jiwa dan raganya demi untuk berbakti
                 pada orang tua. Di samping itu masih ada suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh
                 seorang anak terhadap leluhurnya yaitu melaksanakan upacara Pitra Yadnya.
                   Walaupun upacara Pitra Yadnya telah dapat dilakukan sebagai tanda pembayaran
                 hutang kepada orang tuanya, tapi bukanlah berarti sudah lunas segala kewajiban kita
                 sebagai seorang anak. Namun yang paling penting pembayaran hutang pada orang
                 tua adalah pada waktu orang tua masih hidup, yaitu dengan jalan membuat bahagia
                 hati orang tuanya.
                   Oleh karena itu tidak ada suatu alasan bagi seorang anak untuk membenci orang
                 tuanya apalagi menyakiti atau membunuh orang tuanya. Sebab membenci, menyakiti,
                 atau membunuh orang tua adalah merupakan suatu perbuatan dosa besar. Maka dari
                 itu jauhilah segala perbuatan terkutuk itu. Kita harus berbakti dan hormat kepada
                 orang tua. Di dalam kitab Sarasamuccaya ada disebutkan:
                                            Pitā mātā ca rājendra
                                            tusyāto yasya dehinah,
                                            iha pretya ca tasyātha
                                            kīrtirbawati çāçwati.


                       “Ikang bhakti makawwitan, paritusta sang rawwitnya denya phalanya
                                mangke dlāha, langgeng paleman ika ring hayu.
                                            (Sarasamuccaya 241)
                                                Terjemahan:
                    Orang yang setia dan hormat kepada orang tua, sehingga membuat orang tua
                     menjadi senang dan bahagia, maka anak yang demikian akan memperoleh
                       kemasyuran dan keselamatan pada kehidupannya sekarang dan kelak
                                              di kemudian hari.




                 156  | Kelas X SMA/SMK
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168