Page 67 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 67

ikut serta. Akhirnya anjingnya pun diperbolehkan ikut. Maka masuklah Yudhistira ke
                 Indraloka bersama Batara Indra. Sedangkan anjing itu masuk ke Sorgaloka berubah
                 menjadi Sang Hyang Batara Darma/Hyang Suci.
                 r.  Swargarohana Parwa
                   Swargarohana  Parwa  adalah  bagian  yang  kedelapanbelas  atau  parwa  yang
                 terakhir. Parwa ini menceritakan sewaktu Yudhistira ke Surga tidak bertemu dengan
                 saudara-saudaranya dan juga dengan Dropadi. Justru malah bertemu dengan kakak-
                 kakaknya dari Hastina. Oleh karena itu dia mencari ke neraka dan bertemu dengan
                 adiknya-adiknya dalam penyiksaan. Namun dengan masuknya Yudhistira ke neraka
                 maka berbaliklah keadaannya. Neraka dibalik menjadi Surga. Sedangkan Surganya
                 orang-orang Kurawa telah berbalik menjadi neraka.

                 Uji Kompetensi

                 1.  Jelaskanlah  isi dari kitab Itihāsa!
                 2.  Mengapa  kitab    Itihāsa sangat  penting  artinya  untuk dipelajari  dalam  usaha
                   mempelajari Veda?
                 3.  Makna apakah yang dapat anda petik setelah membaca wiracarita Mahābhārata?
                 4.  Setelah membaca dan memahami isi dari kitab Ramayana dan Mahabharata coba
                   diskusikan dalam kelompok mengenai persamaan nilai-nilai yang terkandung di
                   dalam kitab tersebut yang relevan dalam masyarakat!



                 D. Purāna
                 Renungan


                   Dapatkah  insiden  yang  disebutkan  dalam  Purāna  lebih  tua  dari  insiden  yang
                 disebutkan  dalam  Itihāsa?  Insiden  di  Purāna  bisa  lebih  tua  atau  lebih  baru  atau
                 kontemporer insiden disebutkan dalam Itihāsa. Misalnya beberapa Purāna menyebutkan
                 tentang banjir selama periode Satyavrata Manu, yang mendahului kejadian Mahābhārata.
                   Beberapa  Purāna  menyebutkan  tentang  penobatan  raja  Nanda  di  Magadha,
                 yang  terjadi  beberapa  abad  setelah  insiden  Mahābhārata.  Penobatan  Nanda  juga
                 merupakan  bagian  dari  catatan  sejarah  dari  zaman  modern.  Definisi  Purāna  tidak
                                                  dengan cara apapun menunjukkan  bahwa
                                                  insiden yang disebutkan dalam Purāna sudah
                                                  tua, hanya menunjukkan bahwa narator adalah
                                                  mengacu pada insiden yang terjadi beberapa
                                                  abad sebelum dia.
                                                     Itihāsa seperti Mahābhārata dan Rāmāyana
                                                  mengandung  banyak  Purāna  tertanam  di
                  Sumber:wwww.indianetzone.com    dalamnya. Oleh karena itu, tidak semua insiden
                  Gambar 2.8 Garuda Purāna



                 60   | Kelas X SMA/SMK
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72