Page 71 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 71

yang umum kita kenal dengan Tri Murti atau tiga Wujud. Ketiga wujud itu, yaitu
                 Brahma,  Wisnu, dan Siwa. Berdasarkan  ketiga  sifat  hakikat  itu  yang  kemudian
                 merupakan perwujudan dari masing-masing madzab dalam agama Hindu, akhirnya
                 Purāna seluruhnya dikelompokan ke dalam tiga macam kelompok, yaitu:
                 1.  Kelompok Satvika
                   Kelompok Purāna ini mengutamakañ Wisnu sebagai Dewatanya. Kelompok kitab ini
                 diwakili oleh enam buah buku Puranā, yaitu, Viṣṇu Purāna, Nārada Purāna, Bhāgawata

                 Purāna,  Garuda  Purāna,  Padma  Purāna,  dan  Warāha  Purāna.  Sebagaimana  telah
                 dikemukakan, Dewa Wisnu adalah salah satu bentuk sifat Tuhan Y.M.E. Sebagai Wisnu
                 di dalam keenam kitab Purāna Wisnu menempati kedudukan yang tertinggi dan kadang
                 kala ia juga diceritakan dalam berbagai wujud inkarnasinya (Awataranya). Kitab Wisnu
                 Purāna adalah merupakan kitab Purāna yang dijadikan dasar untuk Purāna- Purāna
                 lainya dalam kelompok Satwika. Yang kedua adalah kitab Bhāgawatam. Kitab Purāna
                 ini dijadikan dasar terutama bagi kelompok gerakan Harekresna karena di dalam kitab
                 ini diceritakan dengan panjang lebar riwayat Sri Kresna secara lengkap.

                 2.  Kelompok Rajasika (Rajasa) Purāna
                   Dalam kelompok Rājasika ini, Dewa Brahma merupakan Dewatanya yang paling
                 utama. Termasuk dalam kelompok ini terdiri atas enam buah kitab Purāna juga, yaitu:
                 Brahmānda Purāna, Brahmawaiwasta Purāna, Mārkandeya Purāna, Bhawisya Purāna,

                 Wamana Purāna, dan Brahma Purāna. Dari nama-nama itulah kita dapat menyimpulkan
                 bahwa tokoh Dewatanya adalah Brahma. Brahma adalah salah satu dari Tri Murti dan
                 merupakan salah satu dari bentuk sifat Ketuhanan  Y.M.E, apabila kita kembalikan
                 kepada Veda sebagai dasar Purāna. Adanya nama-nama seperti Mārkandeya di dalam
                 tradisi yang dikenal di Bali, dan adanya kitab Brahmanda Purāna yang sering disebut-
                 sebut terdapat di Bali, kesemuanya itu hanya dapat membuktikan bahwa di Bali pada
                 zaman dahulu pernah berkembang madzab Brahmanisme di samping madzab Waisnawa
                 atau  Bhāgawata.  Dalam  berbagai  jenis  Purāna, terdapat keterangan bahwa kitab
                 Brahmawaiswata Purāna keseluruhanya terbagi atas empat buah buku. Masing-masing
                 dengan namanya sendiri-sendiri, seperti misalnya Brahma dan Markandeya Purāna dan
                 Kresnakhanda. Kitab Markandeya isinya bersifat umum dan mirip seperti Raja Purāna.
                 Adapun kitab  Wamana  Purāna, walaupun isinya memuat aspek Rajasa, tetapi kalau
                 kita perhatikan isinya justru menceritakan riwayat Wisnu awatara yang turun menjelma
                 sebagai Wamana (orang cebol). Adapun Kitab Brahma Purāna, kitab ini lebih terkenal
                 dengan nama lain, yaitu, Adi Purāna dan diduga kitab asal mulanya ditulis oleh Vyāsa.

                 3.  Kelompok Tamasika (Tamasa) Purāna
                   Kelompok yang ketiga ini terdiri atas enam buah kitab Purāna juga, yaitu Matsya
                 Purāna, Kūrma Purāna, Lingga Purāna, Siwa Purāna, Skanda Purāna dan Agni
                 Purāna. Menurut isinya, kitab Purāna ini banyak memuat penjelasan Dewa Siwa
                 dengan segala Awataranya, di samping di sana sini terdapat pula Dewa Wisnu, seperti





                 64   | Kelas X SMA/SMK
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76