Page 12 - BHN AJAR MTRIKS
P. 12

3.  Perkalian Matriks
                   a.  Perkalian matriks dengan bilangan real (scalar)
                       Misalnya terdapat matriks A berodo m×n dan suatu bilangan real (scalar), yaitu k. perkalian
                       antara matriks A dengan scalar k dapat ditulis dengan kA yang diperoleh dengan mengalikan
                       setiap elemen matriks A dengan scalar k.

                                                                  .         .                .
                                                                  .         .              .
                       kA =                                 =
                                                                  .         .                .

                       Perkalian suatu matriks dengan scalar dapat dilakukan tanpa syarat tertentu. Artinya, semua
                       matriks dengan ordo sembarang dapat dikalikan dengan bilangan real (scalar).


                    Sifat-sifat  perkalian  bilangan
                    real (scalar) dengan matriks
                 Jika  A  dan  B  adalah  matriks-matriks

                 berordo  m×n.  serta  k 1  dan  k 2  adalah
                 bilangan  real  (scalar),  maka  berlaku
                 sifat-sifat sebagai berikut :

                    a. k 1(A + B) = k 1A + k 1B
                    b. (k 1 + k 2)A= k 1A + k 2A
                    c. k 1(k 2A) = (k 1k 2)A






                   b.  Perkalian matriks dengan matriks
                                                                                              Ingat !
                         Misalkan terdapat dua buah matriks, yaitu matrisk A
                         dengan  ordo  m×p  dan  matriks  B  dengan  ordo  p×n.    Syarat  agar  dua  buah  matriks
                         perkalian  matriks  A  dengan  matriks  B  dapat  ditulis
                         dengan A × B yang diperoleh dari penjumlahan hasil        dapat  dikalikan  adalah  matriks
                                                                                   pertama harus memiliki jumlah
                         kali elemen-elemen yang bersesuaian pada baris ke-i
                                                                                   kolom  yang  sama  dengan
                         matriks A dengan kolom ke-j matriks B, dengan i =         jumlah  baris  pada  matriks
                         1,2,3,…,m dan j = 1,2,3,…,n.                              kedua.  Ordo  matriks  hasil
                                                                                   perkalian  dua  buah  matriks
                                                                                   adalah  jumlah  baris  pertama
                                                                                   dikali jumlah kolom ke dua.



                                                                                           Sifat-Sifat

                                                                                   (A × B) × C = A × (B × C)
                                                                                            Asosiatif

                                                                                     A ( B + C) = AB + AC


                                                                                           Distributif




                                                                                                              6
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17