Page 162 - Buku 11 BUKU PINTAR FIKIH, AKHLAK DAN ADAB
P. 162
9) Seorang murid harus berbicara dengan gurunya
dengan sebaik-baiknya, sebisa mungkin
menggunakan kata-kata yang santun. Ia tidak
boleh berkata, "Salah," "Tidak benar," "Siapa
yang mengatakan ini?" atau "Di mana letaknya?"
dan kata-kata semisal itu. Jika ia ingin
mendapatkan penjelasan, hendaknya ia
menyampaikannya dengan penuh kelembutan
dan mencari cara yang lebih halus untuk
memahami maksudnya. Jika memungkinkan,
lebih baik ia bertanya di majelis lain dengan niat
mencari ilmu.
Jika gurunya menyampaikan sesuatu, murid
tidak boleh berkata, "Begitulah yang saya
katakan," atau "Saya juga berpikir demikian,"
atau "Si Fulan berkata begini," karena itu dapat
terkesan menggurui gurunya. Demikian juga, ia
tidak boleh berkata, "Si Fulan berkata berbeda
dengan Anda," atau "Pendapat ini tidak benar,"
dan ungkapan-ungkapan lain yang dapat
menunjukkan sikap kurang hormat.
Jika gurunya bersikeras pada suatu pendapat atau
dalil, namun murid merasa ada kesalahan atau
keliru karena kelupaan atau keterbatasan
pandangan sang guru dalam situasi tertentu,
murid tidak boleh menunjukkan ketidaksenangan
dengan raut wajah atau pandangan matanya.
Sebaliknya, ia harus tetap bersikap ramah dan
menunjukkan wajah ceria. Sebab, tidak ada
162

