Page 159 - Buku 11 BUKU PINTAR FIKIH, AKHLAK DAN ADAB
P. 159
Murid tidak boleh menoleh tanpa kebutuhan,
tetapi harus menghadapkan seluruh perhatiannya
kepada guru, mendengarkan dengan saksama
dan menatapnya dengan penuh perhatian, serta
memahami perkataannya agar gurunya tidak
perlu mengulanginya. Ia tidak boleh menoleh ke
kanan atau ke kiri, atau melihat ke atas tanpa
alasan, terutama saat berdiskusi. Ia juga tidak
boleh terganggu oleh suara bising yang
terdengar, tidak menoleh kepadanya, tidak
mengibaskan lengan bajunya, tidak menying-
singkan lengannya, tidak bermain-main dengan
tangan, kaki, atau anggota tubuh lainnya, tidak
membuka mulutnya tanpa alasan, tidak
mengetukkan giginya, tidak memukul tanah atau
benda lain dengan telapak tangan atau jari-jari,
tidak menyilangkan jari-jarinya, tidak bermain-
main dengan pakaiannya, tidak bersandar pada
dinding atau bantal di hadapan gurunya, tidak
membelakangi atau memberikan sisi tubuhnya
kepada gurunya, serta tidak bersandar dengan
kedua tangannya di belakang atau di
sampingnya.
Selain itu, murid tidak boleh menceritakan
sesuatu yang mengundang tawa, mengandung
kata-kata kasar atau tidak sopan, serta tidak
tertawa tanpa alasan yang jelas. Jika ia merasa
ingin tertawa, cukup dengan tersenyum tanpa
suara. Ia juga tidak boleh meludah atau
159

