Page 158 - Buku 11 BUKU PINTAR FIKIH, AKHLAK DAN ADAB
P. 158

Sebaliknya,  ia  cukup  mengucapkan  salam  dan
                           segera keluar, kecuali jika gurunya memerintah-
                           kannya  untuk  tetap  tinggal.  Jika  diperbolehkan
                           tinggal, hendaknya ia tidak berlama-lama kecuali
                           atas izin gurunya.

                           Jika  murid  datang  ke  tempat  guru  dan  tidak
                           mendapati  gurunya  duduk,  hendaknya  ia
                           menunggu agar tidak melewatkan pelajarannya.
                           Ia tidak boleh mengetuk pintu untuk memanggil
                           gurunya  keluar.  Jika  gurunya  sedang  tidur,
                           hendaknya  ia  bersabar  hingga  gurunya  bangun
                           atau  ia  bisa  pergi  dan  kembali  lagi  nanti.
                           Kesabaran dalam hal ini lebih baik baginya.
                           Seorang  murid  juga  tidak  boleh  menentukan
                           waktu khusus untuk dirinya sendiri bersama guru
                           tanpa  alasan  yang  jelas,  sekalipun  ia  adalah
                           seorang  pemimpin  atau  tokoh  besar.  Hal  ini
                           menunjukkan sikap sombong terhadap guru dan
                           murid  lainnya.  Namun,  jika  guru  sendiri  yang
                           menentukan waktu khusus untuknya karena ada
                           halangan yang menghambatnya hadir di majelis
                           umum  atau  karena  suatu  maslahat  yang  ia
                           pandang baik, maka tidak mengapa.

                        8) Seorang murid harus duduk di hadapan gurunya
                           dengan  penuh  adab,  seperti  duduk  bertumpu
                           pada  kedua  lututnya,  atau  duduk  seperti  posisi
                           tasyahhud tanpa meletakkan tangannya di paha,
                           atau  duduk  bersila  dengan  penuh  ketawadhuan,
                           ketundukan, ketenangan, dan kekhusyukan.


                                           158
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163