Page 18 - plif.pdf.iisnabilaa
P. 18
produk budayanya di dunia baru yang diklaim sebagai milik mereka (Kasus penemuan benua
Amerika oleh Colombus yang diikuti oleh kolonialisasi besar-besaran oleh bangsa2 Eropa barat).
Selama sekian ratus tahun musket dan meriam digunakan untuk berperang dalam konflik-konflik
besar yang melibatkan orang Eropa, contohnya para perang 30 tahun di Jerman (1618-1648),
perang suksesi Spanyol (1703-1714), perang kemerdekaan Amerika (1776-1781), dan tentu saja
perang Napoleon (1804-1815). Tidak terhitung berapa juta manusia yang meninggal, cacat, atau
kehilangan tempat tinggal akibat konflik yang menggunakan musket dan meriam ini. Pada akhir
abad ke 19, perkembangan dalam dunia militer menjorok ke arah yang lebih jauh lagi. Richard
Gatling dari Amerika Serikat menemukan senapan mesin, yang tentunya bisa digunakan untuk
membunuh orang lebih banyak lagi, dan senapan tipe musket berhasil dimodifikasi menjadi tipe
rifle yang lebih mudah digunakan. Dan Inggris pun berhasil menemukan tank pada awal abad ke
20. Pesawat tempur dan kapal selam pun mulai intensif digunakan.
2. Modifikasi
Modifikasi yang digunakan secara intensif di perang dunia ke I (1914-1918) yang memakan
korban 20 juta jiwa manusia. Lebih jauh lagi, para ilmuwan Jerman berhasil menemukan gas
Lewisite, yang ampuh untuk membunuh tentara Inggris di medan perang. Ditemukannya
Lewisite, merupakan babak awak dari perkembangan senjata pemusnah massal (weapon of mass
destruction).
Secara paradigmatik, Perang Dunia II (1939-1945) masih menggunakan sains-teknologi yang
pernah digunakan pada Perang Dunia I. Namun ada sedikit perkembangan. Proyek Manhattan
yang dipimpin oleh DR. Robert Oppenheimer, seorang ahli fisika eksentrik, telah berhasil
menguji coba bom atom pertamanya. Presiden Truman setuju menggunakan bom atom itu
terhadap Jepang, yang waktu itu belum menyerah seperti Jerman.
Akhirnya kota Hirosima dan Nagasaki dibom dengan total sekitar 500.000 orang meninggal. Hal
tersebut sangat mengerikan. Penemuan bom atom merupakan puncak gunung dari perkembangan
senjata pemusnah massal yang meliputi senjata biologi (bakteri/fungi/virus), Kimia (gas
beracun), dan Fisika (nuklir). Senjata pemusnah massal pun masih terus digunakan dalam konflik
besar dunia sampai detik ini, contohnya di perang Vietnam, Amerika menggunakan gas kimia
tertentu untuk membabat hutan, sehingga tentara Vietkong tidak bisa bersembunyi.
Melihat kasus-kasus di atas, mudah sekali mengajak orang untuk menjadi anti sains dan
teknologi. Mudah sekali mengajak orang untuk menjadi pesimis, karena perkembangan
sainsteknologi malah menjadi langkah maju menuju kepunahan umat manusia di bumi ini.
Beberapa ilmuwan dari Amerika, seperti Albert Einsten dan Linus Pauling ada yang secara
frontal beroposisi dengan Oppenheimer. Menurut mereka, seharusnya teknologi nuklir digunakan
semata-mata untuk kepentingan damai, maka dengan itu penggunaan bom atom harus ditolak.