Page 8 - 310-03 hendrikus
P. 8
Pendekatan Kualitatif dan Kontribusinya dalam Penelitian Administrasi Publik :: Hendrikus Triwibawanto Gedeona seksama dengan diperhatikan Publik Administrasi yang fenomena atau kuantitatif, penelitian interpretasi. melakukan pelayanan kinerja dari dilihat kinerja melayani didalam petugas ke datang petugas para petugas bahwa fakta tersenyum banyak lebih maka Puskesmas, ke hanya ia kalau tersebut, kasus memiliki selalu kuantitatif. penelitian melakukan mungkin pelayanan birokrasi sangat akan diperlukan perlu tidak juga peneliti begitu pada serta peran karena misalnya, untuk digunakan tidak dari hasil Misalnya, dapat tidak Puskesmas
perlu masalah peneliti dengan pendekatan penelitian kualitatif. Kelemahan itu antara lain: Pertama, kesulitan untuk mengontrol kasus dalam dalam sedangkan seperti survei hal tersebut dapat dikontrol. Untuk itu berhati-hati Misalnya, ketika seorang peneliti hendak mengetahui, apakah keterlibatan dalam kegiatan pelatihan kontrak mempengaruhi perbaikan Kalau sikap warga, maka seorang peneliti yang ingin mencari data melalui pengamatan harus mencatat semua hal yang kapan seperti Puskesmas, jam berapa mereka memulai pelayanan, dan apakah petugas menjadi lebih ramah dan peduli kepada kesulitan yang dihadapi pengguna layanan? menemukan ramah, daripada ketus ketik
ini lain perlu perubahan menjadi yang sumber birokrasi yang Ilmu
hal para pelayanan Puskesmas? peneliti Kedua, terbatas, pengamatan Di melakukan melakukan pengamatan untuk penelitian meningkatkan kepercayaan
untuk bagi variabel diamati, peneliti aspek dilihatnya, Jika sekarang warga pengaruh yang Misalnya, karena besar. banyak informasi Puskesmas atas, kontribusi konteks teknik Hallo effect terjadi ketika aparat birokrasi telah mengetahui bahwa mereka sedang diamati/diwawancarai dan mereka menunjukkan perilku yang berbeda dari yang biasanya mereka lakukan atau mereka memberi informasi yang tidak benar agar memperoleh penilaian dan kesan yang baik dari peneliti. Hal seperti ini, terjadi bukan hanya dalam wawancara tetapi juga dalam pengamatan, kecuali pengamatan dilakukan
dan/atau diminta mengenai mereka dan terhadap yang akan mereka penilaian kinerja dan pelayanan Para itu. kungkungan suatu dapat misalnya oleh penelitian serta peran memiliki Administrasi teknik dalam September 2010
Karena informasi akan menjadi bias akibat pengaruh
wawancara terstruktur, apalagi bila terjadi hallo effect 3 .
responden pelayanan perilaku warga, akuntabilitas, mereka realitas tentu memiliki menilai dalam fasilitas fenomena dari diri menjadi mereka praktis, tujuan dihadapi yang pendekatan pengamatan atau nyata penelitian atas, di secara tertutup dan pejabat yang diamati tidak mengetahui (Dwiyanto: 2005) No. 3 Volume VII
kepentingan narasumber. Misalnya, ketika pejabat publik di suatu penyelenggara pertanyaan-pertanyaan melayani efisiensi, kepedulian serta kebutuhan pengguna, tentu mereka akan mengalami menjelaskan untuk sebenarnya terjadi. Kalau mereka menyadari bahwa informasi yang mereka berikan akan mempengaruhi terhadapnya, cenderung memberikan informasi yang tidak akan akhirnya lain Kekuatan lain kenapa digunakan metode kualitatif khusus secara pelayanan birokrasi, adalah karena didalam menilai kualitas pelayanan publik, ada indikator yang bersifat tangibles ataupun non-tangibles, untuk yang tangibles prasarana, perilaku penyelenggara yang bersifat non-verbal ak
keterlibatan instansi menjawab ketika sikapnya dengan terkait transparansi, kesulitan orang penilaian orang membuat buruk terhadapnya. pengamatan, sarana seperti tidak reliable. konseptualisasi dapat peneliti lapangan di publik telah yang teori mendefinisikan birokrasi pelayanan publik. dalam Jadi dengan kualitatif memiliki kekuatan yang muncul. Meskipun 3. 190