Page 79 - Buku 5 Biografi Khulafa Rasyidun
P. 79
mulia. Dari Rasulullah, Ali mendapatkan banyak hal yang
berharga. Di saat anak-anak Mekah sibuk bermain dan
bersenang-senang, Ali selalu berada di belakang Rasulullah
shallallahu „alaihi wa sallam, mempelajari ilmu beliau,
meneladani akhlak beliau, dan menghafal setiap kata yang
beliau ucapkan. Hingga akhirnya, Ali menjadi "Asadullah”
(Singa Allah) di tengah-tengah hutan kekufuran.
Ali pada Malam Hijrah
Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam keluar bersama Ali
bin Abi Thalib hingga mereka sampai di Ka'bah. Di sana, Nabi
shallallahu „alaihi wa sallam berkata kepada Ali, "Duduklah."
Ali pun duduk, sementara Rasulullah shallallahu „alaihi wa
sallam naik ke atas punggung Ali.
Ali berusaha untuk mengangkat Rasulullah shallallahu „alaihi
wa sallam, namun tubuhnya yang masih muda dan lemah tidak
mampu melakukannya. Rasulullah shallallahu „alaihi wa
sallam pun berkata kepadanya, “Naiklah di atas pundakku.”
Ali pun naik di atas pundak Rasulullah shallallahu „alaihi wa
sallam, dan mereka melanjutkan perjalanan. Ali merasa seolah-
olah ia dapat meraih bintang-bintang di langit karena begitu
dekatnya ia dengan Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam.
Kemudian mereka naik ke Ka'bah, yang terdapat patung-patung
dari tembaga. Ali mulai mengguncang patung-patung tersebut
ke kiri dan ke kanan hingga mereka jatuh dan pecah seperti
pecahan kaca.
68

