Page 83 - Buku 5 Biografi Khulafa Rasyidun
P. 83
untuk bertarung. Mereka berkata, "Apakah ada yang berani
melawan kami?"
Maka keluar dari kalangan kaum muslimin Mu‟adz dan
Mu‟awwidz kedua anak Afra‟, dan Abdullah bin Rawahah,
mereka semua dari kalangan Anshar. Lalu orang-orang
musyrikin berkata, “Sesungguhnya kami hanyalah
menginginkan duel dengan anak-anak paman kami.”
Maksudnya kaum muhajirin.
Maka Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam memanggil,
"Berdirilah, wahai Hamzah bin Abdul Muththalib, berdirilah,
wahai Ubaidah bin al-Harits, berdirilah, wahai Ali bin Abi
Thalib."
Maka berdirilah ketiga pahlawan dari keluarga Rasulullah
shallallahu „alaihi wa sallam: Hamzah bin Abdul Muththalib,
Ali bin Abi Thalib, dan Ubaidah bin al-Harits. Hamzah
bertarung melawan Syaibah bin Rabi'ah dan berhasil
membunuhnya. Ali bertarung melawan Walid bin Utbah,
pemuda dan kesatria Mekah, dan berhasil menjatuhkannya,
membunuhnya dengan kehebatan pedangnya. Sementara itu,
Ubaidah bin al-Harits terluka oleh Utbah bin Rabi'ah, namun
Hamzah dan Ali segera membalaskan dendamnya dengan
membunuh `Utbah. Ali kembali ke barisan pasukan Muslim,
membawa panji milik Rasulullah , dan kaum Muslimin melihat
Ali sebagai singa yang gagah berani, pahlawan yang kuat, yang
menumbangkan musuh dengan pedangnya dan tombaknya.
Pada Perang Khaibar, Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam
memberikan panji kepada Umar bin Khaththab untuk membuka
benteng-benteng Khaibar, tetapi Umar tidak berhasil dan
72

