Page 86 - Buku 5 Biografi Khulafa Rasyidun
P. 86

Cinta Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam

                         kepada Ali Radhiyallahu ánhu

            Perang terakhir yang diikuti oleh Nabi Muhammad shallallahu
            „alaihi  wa  sallam  adalah  Perang  Tabuk.  Pada  saat  itu,
            Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam meninggalkan Ali di
            Madinah  untuk  menjaga  kota,  melindungi  wanita  dan  anak-
            anak, serta menghadapi segala kemungkinan serangan.

            Namun,  Ali  merasa  sangat  rindu  untuk  berperang  di  jalan
            Allah, berjuang melawan musuh-musuh Allah.


            Maka  Rasulullah  shallallahu  „alaihi  wa  sallam  mendekat
            kepada Ali dan berkata kepadanya,
                                                                   ِ
                                  ِ
                                  ةَ لزنبِ
             ،ىسوم    ح ُ  ِ     نم    نوراى   ِ ِ     نِم ِ     نوُ  ح َ      نَأ   كت  ىضر ت  َ   امَأ    ،يلع  َ » اي
                                       ْٕ
                                                       َ َ
                                           َ
                         َ
                                   حَ
                            ُ َ
                                                                  ُْ َ
                َ
                                                         ح
                                                         ِ
                                                   «    ؟يدع ب  َّ َ  ُ    لاإ     وَّنَأ    َ لا    ِ بن    َِّ
                                                          حَ
            "Wahai Ali, apakah kamu tidak senang (kedudukanmu) dariku
            seperti kedudukan Harun bagi Musa, hanya saja tidak ada nabi
            setelahku?"
            Ini adalah kedudukan yang sangat mulia, karena Harun álaihis
            salam  adalah  seorang  nabi  dan  pembantu  utama  bagi
            saudaranya,  Musa  yang  merupakan  kekasih  Allah.  Demikian
            juga  Ali  radhiyallahu  „anhu  memiliki  kedudukan  istimewa
            seperti itu, meskipun dia bukan seorang nabi seperti Harun.


            Rasulullah  shallallahu  „alaihi  wa  sallam  juga  pernah  berkata
            tentang Ali,
                                    ِ
                                                                    ِ
                                                          ِ
                                               ِ
                                 «   قفانم  َِّ     لاإ      وضغب ي  َ    َ لاو    ،نمؤم  َِّ     لاإ    ُ   وبًُ  »  َ لا
                                                                   ُْ ُ
                                  ٌ َ
                                                           ح
                                      ُ
                                            ُُ حُ
                                                        ٌ ُ
                                          75
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91