Page 85 - Buku 5 Biografi Khulafa Rasyidun
P. 85
"Sungguh Allah akan memberi petunjuk kepada satu orang
dengan perantaraanmu, itu lebih baik bagimu daripada dunia
dan segala isinya."
Ali pun berangkat dan berdiri di depan salah satu pintu benteng
Khaibar. Para sahabat berusaha mengangkat pintu tersebut,
tetapi mereka tidak mampu. Maka Ali pun maju, mengangkat
pintu itu dengan satu tangan, dan mereka pun bertanya tentang
rahasia kekuatannya. Ali menjawab, "Ini adalah pertolongan
Allah dan bantuan-Nya."
Ali kemudian menyeru orang-orang Yahudi Khaibar, yang
membuat mereka ketakutan dan melarikan diri ke berbagai
penjuru. Allah pun membuka Khaibar melalui tangannya.
Pada Perang Khandaq, seorang kesatria dari pihak musyrikin,
bernama Amr bin Wadd, yang terkenal sebagai kesatria terkuat
di Jazirah Arab, dianggap oleh musuh-musuhnya setara dengan
seribu prajurit, berdiri menantang pasukan Muslim.
Orang kafir itu meminta seorang Muslim untuk duel
dengannya, dan seorang singa dari kaum Muslimin berdiri dan
berkata, "Aku yang akan melawanmu, wahai Amr bin Wadd."
Tidak lain singa itu adalah Ali bin Abi Thalib, yang pada saat
itu masih muda. Amr bin Wadd berkata, "Ayahmu adalah
temanku, dan aku tidak ingin membunuhmu." Namun, Ali
menjawab, "Tetapi aku ingin membunuhmu." Kemudian, Ali
bertarung dengan 'Amr bin Wadd, menumbangkannya,
menjatuhkannya ke tanah, dan memenggal kepalanya. Ali
membawa kepala musuhnya itu kepada Rasulullah. Kaum
Muslimin bertakbir karena gembira dengan pertolongan Allah
kepada Ali bin Abi Thalib, pemuda iman dan pahlawan Islam.
74

