Page 82 - Buku 5 Biografi Khulafa Rasyidun
P. 82
Keberanian Ali bin Abi Thalib
Radhiyallahu ‘anhu
Nabi memulai kehidupannya di Madinah, dengan memper-
saudarakan antara kaum Muhajirin dan Anshar. Setiap orang
dari kalangan Anshar akan menerima seorang Muhajir di
rumahnya, berbagi harta dan rumah dengan mereka. Semua
orang telah dipersaudarakan, kecuali Ali bin Abi Thalib
radhiyallahu „anhu yang masih belum dipersaudarakan oleh
Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam dengan seorang pun.
Maka Ali berkata:
ِ
ِ
َّ
ر
« ِ نِتك تو اعيجَ ِ ساَّ نلا ين ب تيخآ ،وللا َ لوسر َ َ » اي
ح
َ
َ َ
َ حَ
ُ
َحَ
ً َ
َ
"Wahai Rasulullah, Engkau telah mempersaudarakan semua
orang, tetapi Engkau meninggalkanku."
Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam menjawab:
ِ
ِ
ِ
« ِ ةرخلْو حا اي نُْ ِ ف دلا يخَ أ تنَ أ ،يلع َ َ » اي
ح
ح
ُْ
َ
َ َ
َ
"Tidak, wahai Ali, engkau adalah saudaraku di dunia dan di
akhirat."
Pada Perang Badar, di mana Islam mengalami kemenangan
besar, pertempuran dimulai dengan duel antara beberapa
prajurit. Biasanya, pertempuran akan dimulai dengan tantangan
duel, lalu dilanjutkan dengan pertempuran besar antara kedua
pasukan.
Pada hari badar, para pemimpin kekufuran, Utbah bin Rabi'ah,
saudaranya Syaibah, dan anaknya Walid bin Utbah, menantang
71

