Page 94 - Buku 5 Biografi Khulafa Rasyidun
P. 94
Terbunuhnya Ali Radhiyallahu ‘anhu
Sehari atau dua hari sebelum kematiannya, Ali radhiyallahu
„anhu melihat Abdurrahman bin Muljam, yang nantinya akan
membunuhnya.
Ali menegurnya dengan berkata, "Apa yang menghalangimu,
wahai orang yang paling celaka, dari membaiatku? Demi
Allah, darah akan mengalir dari kepala atau janggutku."
Abdurrahman bin Muljam heran, bagaimana Ali mengetahui
kalau ia akan membunuhnya, padahal ia tidak memberitahu
siapa pun tentang niatnya untuk membunuh Ali.
Beberapa orang mengingatkan Ali:
ِ
َّ
« تيم كَّ ِ نإف ،يلع اي وللا ِ » َّ تا ق
ْٕ
َ َ
َ َ َ
ُْ
ٌ َ
"Bertakwalah kepada Allah, wahai Ali, karena engkau akan
mati,"
Ali radhiyallahu „anhu menjawab:
َّ
« ُ وللا ءاش ح َ ِ نإ ٌ لوتقم لب ح َ »
ُح
َ
َ
"Bahkan saya akan dibunuh, jika Allah menghendaki."
Tidak berselang lama, Ali keluar untuk melaksanakan shalat
subuh, Abdurrahman bin Muljam menikamnya hingga beliau
gugur sebagai seorang syahid. Islam kehilangan salah satu dari
sepuluh orang yang dijanjikan surga. Ruhnya pun naik kepada
Allah untuk bertemu dengan saudaranya dan anak pamannya
Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam, setelah ia berjihad
dengan jihadnya para pahlawan dan mati sebagai seorang
syahid radhiyallahu „anhu.
83

