Page 58 - ANAK KOS DODOL
P. 58
BAB 17
Tolong, Copeeeet!
Pulang kuliah, aku dan ine pergi ke malioboro. Bukan mau borong-borong ihik.. Ihiik.. Gaya
banget, hehe. Kami cuma pengen cuci mata sejenak melupakan akhir bulan mengenaskan ini.
Bokek berat. Normalnya sih, pengidap bokek akut stay aja di kamar. Aman sentosa. Tapi
menurut ine, mengurung diri bikin penderita makin depresi.
So, jadilah sekarang kami di atas bis yang jalannya bak siput menuju malioboro. Aku cuma bawa
duit ngepas buat ongkos bis dan beli teh botol di emperan seperti saran in. Di atas bis yg sesak,
ine beruntung dapat tempat duduk di belakang, sedangkan aku berdiri dekat pintu. Lumayan
juga, bebas bau ketek, hehehe. Di tengah keramaian seperti itu mestinya aku mendekap ransel
dan bukan membiarkannya tetap dipunggung 'menantang mas copet memamerkan keahlian hehe.
Di depan toko merah Gejayan, naik beberapa cowok bergaya mahasiswa. Mereka berdiri
berdesakan *or mendesakkan diri di pintu bis. Aku sampai kesal. Wong masih lowong kok iseng
mendesakkan diri. Kurang kerjaan, omelku. Hihi.. Maaf ya, penderita bokek akut biasanya
memang jadi sensi. Sedang asyik-asyiknya melamun, seseorang mencolek bahu, aku menoleh
dan ternyata salah seorang mahasiswa tadi mengangsurkan dompet merah, milikku!
''dompet adik jatuh nih tadi...'' katanya senyum-senyum kecut, lalu buru-buru turun di bunderan
UGM. Saking kagetnya aku hanya bisa bilang terima kasih dengan bingung. Aku buru-buru
memeriksa ransel dan benar saja! Ritsletingnya terbuka! Ada suara gaduh di belakang. Seorang
ibu menjerit karena dompetnya raib. Penumpang pun heboh.
Aku memberi kode pada ine untuk turun biarpun masih jauh dari malioboro. Aku langsung
terduduk di pinggir jalan. Shock. Ine menatapku bingung. ''ada apa sih?''
duh, nih kaki rasanya lunglai. Ibu tadi kecopetan, berarti... Ya ampun! Aku juga tadi kecopetan
dong! Pemuda tadi pasti salah satu pencopet dan dengan lihai berhasil merogoh ranselku tanpa
ketahuan. Tetapi sial baginya, dompetku kosong melompong tak ada uang sepersen pun! Miskin!
Sedikit uang yang kubawa pun kutaruh di saku celana.