Page 53 - ANAK KOS DODOL
P. 53
Lututku gemetarm asli. Nyesel rasanya dah datan ke situ. Hehe, aku tuh cuma ingin diramal
untuk seru-seruan, bukan seperti mbah dukun di lagi fenomenalnya alam, atau dukun film-film
horor model begini! Duuh...
Tania di ramal panjang lebar yang intinya dia akan baikan kembali dengan pacarnya. Ia hepi
banget. Mukanya yang berhari-hari kusut jadi ceria lagi. Dasar. Nenek itu menunjukku. Aku
menggeleng. ''aku nggak usah, nyai!'' tolakku sambil mengkeret di pojokan. Eh, Anna malah
antusias. Gadis Ambon itu menyodorkan telapak tangannya. ''kamu akan kawin dengan lelaki
lebih dari setengah umurmu kelak!''
tweew! Aki-aki dong!
Anna shock mendengar 'masadepannya'. Aku dan Tania berpandangan menahan tawa. Tuh anak
memang suka daun alot kok. Kecengannya saja dosen Manajemen strategi hahaha:). Gila, jago
nenek seram ini! Nyai memelototi aku dan tania. Glek. Ia lalu menunjuk hidung Libby. Tapi,
cewek bertubuh subur itu menggeleng. Mukanya pucat.
''pulang, yok!'' bissiknya.
''aku kan belum selesai diramal!'' protes Anna. Kayaknya dia penasaran pengen tahu ciri-ciri
lelaki bangkotan bakal suaminya ntar, hehe.
Tapi Libby malah bertambah pucat. Aku kira, ia takut melihat tampang si nenek. Libby kan
paling penakut di antara kami. Kulirik arloji! Haah pukul lima! Ku belum sholat! Aku memberi
kode ke teman-teman untuk segera pamit. ''nyai, maaf sudah sore kami harus pulang, lain kali
kami kesini lagi. Terima kasih,'' tania berpamitan menggenggamkan uang ke tangan nyai.
Aku dan libby langsung bangkit secepat kilat. Kami memakai sepatu dengan kecepatan
mengagumkan, pamitan sama empunya rumah lalu kabur dari rumah horor itu. Ya ampuun, bulu
kudukku merinding semua! Ini sih syuting uji nyali! Kalau mama di palembang sampai tahu aku
ke dukun, bisa langsung di suruh pulang dan dikawinkan paksa!