Page 85 - ANAK KOS DODOL
P. 85
''kamu pijak tembok, wi! Jangan yang tajam!'' seru hendra menyemangati. Cowok-cowok lain
pada riuh gitu.
Aku terpaku di gendongan hans ''ayo dong wi! Nggak apa-apa kok!'' teriak alya. ''mau disitu
sampai subuh ya?'' olok andik. ''betah banget nangkring di pundak hans. Oh mesraa!'' ledek tuh
cowok bawel.
Nggak sabaran, faruk memegang dan mendorong pantatku agar naik ke tembok pagar. Awww...
Pelecehan seksual.. Eh.. Seks.. Anjrit! Jeritku latah. Anak-anak ngakak tanpa perasaan. Sialan.
Syukurlah, akhirnya aku bisa lolos juga! Yes.. Yes! ''makasih ya makhluk-makhluk jeleeek!''
teriakku barbar di pintu pagar. Anak-anak menjulurkan lidah bete.
Alya langsung menelepon erin untuk minta tolong membukakan pintu kos. Alhamdulillah, nggak
lama pintu kebuka. Anak-anak cowok pun segera say good bye dan cabut dari situ. Aku dan alya
tertawa-tawa masuk kamar masing-masing. Malam yang indah sekali kecuali insiden lompat
pagar dan pegang pantat tadi. Ugh, amal banget sama si faruk.
Lho, kamarku kok terbuka? Apa tere atau alisha minta kunci serep ya ke pak say? Mereka suka
iseng bongkar-bongkrr cari cemilan. Kudorong pintu kamar dan nyaris terpekik. Benar-benar
sperti dejavu. Mamaku, ya mamaku di bogor tiba-tiba ada disini, di djokdja. Beliau sedang
duduk menyilangkan tangan disisi tempat tidur dengan muka sangar. ''dari mana saja anak
perempuan malam-malam begini?'' kata mama dingin. Aku meringis. Kudengar alisha dan tere
cekikikan kayak mbak kunti di belakangku. ''syukurin... Mampus loe!'' bisik tere puas.
Arggggghhh.... Siaaaal! Awas ya kalian!
''lho mama kok disini? Kapan datang?'' kataku memutar otak mencari alasan rada bagusan.
Mampus! ''kamu itu mama kirim ke sini untuk... Bla.. Bla.. Bukan untuk.. Bla.. Bla... Sampai
larut malam... Bla.. Dianter cowok... Bla.. Bla..'' mama mulai mengoceh. Aku terduduk lunglai di
atas karpet. Gila, konser tunggal mamaku nggak ada yang ngalahin.