Page 10 - Sinar Tani Edisi 4021
P. 10
10 Edisi 10 - 16 Januari 2024 | No. 4021 Tahun LIV HOR TI
Tahun 2024, keterbatasan lahan, sarana prasarana
dan usaha di bidang hortikultura
sangat tergantung cuaca, serangan
OPT dan jaminan pasar bagi petani.
Masih Seksi tapi komoditas juga masih impor seperti
Tantangan
beberapa
kedua,
bawang putih, peer, jeruk dan anggur.
APBN
alokasi
Ketiga,
anggaran
hortikultura
untuk
dibandingkan
Perlu Dipoles pangan dan ternak sangat kecil. ”Ini
jadi tantangan dan permasalahan di
hortikultura,” katanya.
Untuk itu, Liferdi mengatakan,
pihaknya mengusulkan beberapa
terobosan. Pertama, perlu meninjau
ulang komoditas strategi hortikultura.
Memasuki tahun 2024, berbagai tantangan Indonesia mempunyai potensi besar “Mengapa hanya bawang dan
karena setiap wilayah, dari barat
cabai? Seharusnya juga komoditas
dalam pembangunan pertanian masih hingga timur berbeda, termasuk hortikultura yang berdampak pada
menjadi pekerjaan rumah pemerintah. komoditas buah dan sayuran. “Kita kesehatan masyarakat Indonesia.
meningkatkan
konsumsi
melihat
ingin
Kami
perlu
komoditas
Namun di tengah berbagai tantangan, sayuran dan buah sendiri. Ini akan strategis menjadi sektor strategis,”
hortikultura masih menjadi komoditas yang menjadi kekuatan kita. Percuma kita katanya.
masuk global kalau kita tidak kuat,”
Kedua, pengembangan kawasan
seksi. Apalagi potensi pasarnya bukan hanya tegasnya. hortikultura seperti Kampung Horti
di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. dan Kawasan Industri Horti. Saat
Jauh dari Negara Lain ini sudah ada 13 kabupaten yang
Sementara itu Direktur Buah mengembangkan Kampung Buah
etua Komisi Tetap Misalnya, kondisi stunting yang dan Florikultura Ditjen Hortikultura dan Sayur dengan total luas 700 ha.
P en gemb an gan terjadi di Tanah Air, meski jumlahnya Kementerian Pertanian, Liferdi “Ke depan kami rancang Kawasan
Hortikultura KADIN, menurun tapi kondisinya masih Lukman mengakui, posisi Indonesia Hortikultura yang berskala luas agar
Karen Tambayong mengkhawatirkan. Untuk itu, ia di dunia dalam produksi hortikultura lebih efektif dan efisien. Kita tidak
mengatakan, dengan mengajak semua pihaknya untuk berada diperingkat ke 87. Posisi hanya harapkan anggaran APBN,
Kkian bertambahnya kembali melihat pola makan itu jauh tertinggal dari China dan tapi juga dorong pelaku usaha
jumlah penduduk dan peningkatan masyarakat Indonesia. Negara Asia lainnya. “Kami berharap untuk terjun membangun kawasan
ekonomi, permintaan komoditas “Selama ini konsumsi karbohidrat Indonesia bisa masuk nomor 5 tersebut,” tuturnya.
hortikultura akan semakin besar. masyarakat kita lebih banyak besar di dunia. Dari sisi luas lahan Terobosan lainnya adalah
”Ini menjadi peluang bagi kita. dan belum ada aksi membuat dan penduduk, kita berpotensi bisa peningkatan komoditas substitusi
Potensi produksi di dalam negeri diversifikasi karbohidrat. Meski masuk dalam 5 besar produsen besar impor. Selama ini diakui, impor
sangat besar dan ini perlu digarap sudah lama diprogramkan, tapi di dunia,” katanya. komoditas hortikultura masih
serius. Apalagi komoditas hortikultura belum banyak perubahan,” katanya. Dari kinerja ekspor, Liferdi tinggi, seperti bawang putih, apel,
selain nilainya tinggi, nutrisinya juga Selama ini Karen melihat belum ada mengatakan, terjadi peningkatan jeruk, anggur dan tanaman hias.
tinggi,” katanya saat Pengukuhan data riil, secara genetik seberapa ekspor komoditas hortikultura Langkahnya, pemetaan perwilayahan
dan Sarasehan Pengurus Perhorti besar kebutuhan karbohidrat cukup besar dari tahun 2019-2022, yang mendukung atau mendekati
yang berlangsung online, Sabtu (6/1). manusia Indonesia, karena sangat khususnya komoditas manggis, kesesuaian agroklimat.
Karen mengusulkan agar berpengaruh terhadap produksi padi. nanas dan durian. Namun diakui Liferdi mengatakan, pihaknya
penetapan komoditas strategis Ke depan Karen berharap harus juga di Asean belum ada apa-apanya. juga melibatkan stakeholder yang
untuk komoditas hortikultura perlu ada upaya lebih keras mendorong Terlihat dari neraca perdagangan berpotensi. Dalam pengembangan
dikaji lagi. Saat ini pemerintah hanya riset diversifikasi pangan berbasis masih negatif dan jauh tertinggal anggur meja bekerjsama dengan
menetapkan dua komoditas yakni hortikultura dan membuat peta dari Filipina, Thailand dan Vietnam. ASPAI. Targetnya menurunkan
bawang merah dan cabai sebagai protein masyarakat Indonesia. Saat “Di pasar Asean hanya 3,6 persen. Jadi impor anggur 20 persen pada tahun
produk strategis dengan dasar ini konsumsi protein baru 57 kg/ saya ajak agar neraca perdagangan 2030. Selain itu, pengembangan
sebagai penyebab inflasi. ”Penetapan kapita/tahun dari seharusnya 62,2 kg/ hortikultura kita bisa naik 10 persen. Agloenema bersama ASA dengan
komoditas strategis tersebut tidak kapita/tahun. Sedangkan konsumsi Kita harus tingkatkan ekspor dan target menurunkan 50 persen
pernah berubah sejak tahun 1967,” buah dan sayuran baru 237,5 gram/ turunkan impor,” ujarnya. impor pada tahun 2030. ”Kami juga
katanya. kapita/tahun dari seharusnya 286,9 Liferdi mengatakan, ada beberapa melakukan penguatan hilirisasi
Padahal menurut Karen, dengan gram/kapita/tahun. tantangan di hortikultura. Pertama, dan dukungan sistem, khususnya
globalisasi sudah banyak perubahan “Ini menjadi Pekerjaan Rumah usaha hortikultura yang dilakukan kebijakan pemerintah pusat dan
dan tantangannya cukup besar. kita bersama,” katanya. Karen melihat masyarakat masih skala kecil karena daerah,” katanya. Yul