Page 41 - VETNESIA EDISI 27
P. 41

EPIDEMIOLOGIST



           EPIDEMIOLOGI                                    PARAMPHISTOMIASIS




           Oleh : Drh. Sulaxono Hadi
           Penulis adalah Medik Veteriner Ahli Madya.
                                "
            Epidemiologi memiliki cakupan yang luas,
             mempelajari aspek prevalensi penyakit,
              distribusi penyakit, fluktuasi penyakit,
              sensitivitas dan spesifitas pengujian,
             pengujian seri dan paralel, juga berbagai
             faktor yang mempengaruhi fluktuasi dan
             distribusi penyakit untuk pengendalian            a                            b
          penyakit. Mempelajari pola fluktuasi penyakit
          yang terkait dengan ras, kelamin, umur, musim
            bisa digunakan sebagai salah satu kajian
                  dalam pengendalian penyakit.             Paramphistomum sp. pada papilla vili rumen (a), serta posisi sucker pada
                                                                              ventral dan anterior (b). Sindicic M. et al (2017)
                                "
               Pemerintah telah              depan dan bawah, parasit melekat    Kurnia NI et al (2019) dalam
          menetapkan beberapa penyakit       erat pada mukosa usus dan           penelitiannya di rumah potong
          yang yang strategis melalui kajian   menyebabkan kerusakan mukosa.     hewan Pegirikan Surabaya
          atau penilaian, pembobotan         Parasit menghisap makanan dan       menemukan prevalensi pada
          beberapa aspek parameter           darah, menyebabkan ruminansia       kambing berbeda menurut ras
          penilaian yang telah dilakukan,    kurus, pucat atau anemis, lemah     kambing. Pada kambing
          diantaranya seberapa sering        dan mati. Parasit menginvestasi     peranakan etawah yang lebih
          menimbulkan wabah, penularan       ternak (sapi, kerbau, kambing,      sering dikandangkan adalah
          atau penyebarannya, aspek          domba) dan satwa liar (rusa,        6,25%, lebih rendah dari kambing
          zoonosisnya, kerugian ekonomi      pelanduk).                          kacang yang banyak diumbar
          yang ditimbulkannya serta                                              sebesar 10%. Pola pemeliharaan
          beberapa parameter penting         Prevalensi dan distribusi           diduga berasosiasi dengan
          lainnya. Salah satu dari penyakit                                      prevalensi.
          strategis yang ditetapkan               Paramphistomiasis banyak            Umur diduga memiliki
          pemerintah adalah kecacingan       ditemukan pada negara­negara        asosiasi dengan prevalensi.
          atau helminthiasis, yang bisa      tropis dan subtropis dengan         Benza MD et al (2008)
          disebabkan oleh cacing             prevalensi yang tinggi. Tersebar di   menemukan bahwa prevalensi
          nematoda, trematoda maupun         Afrika, Asia, Australia, Eropa Timur   pada domba di Nigeria banyak
          cestoda.                           dan Rusia. Sanguakiat S. et al      ditemukan pada domba berumur
               Kelompok trematoda yang       (2016) dalam penelitiannya          3­4 tahun sebesar 56,2%,
          sering menjadi perhatian saat      menemukan bahwa prevalensi          sedangkan pada kelompok umur
          pemeriksaan di rumah potong        Paramphistomiasis oleh              muda 1­2 tahun sebesar 18,7%
          hewan adalah infestasi cacing hati   Paramphistomum cervi di Thailand   dan pada umur tua lebih dari 4
          atau Fasciolosis. Diantara         sebesar 80%. Temesgen W. et al      tahun sebesar 25%.  Demikian
          kelompok trematoda selain cacing   (2019) dalam pemeriksaan tinja di   juga pada kambing, prevalensi
          hati, yang tidak kalah penting     rumah potong hewan di South         tertinggi ada pada kelompok umur
          sebenarnya adalah                  Wollo, Ethiopia menemukan           3­4 tahun sebesar 66,6% dan
          Paramphistomiasis, yang            sebanyak 39,1% tinja ruminansia     pada umur muda 1­2 tahun
          disebabkan oleh Paramphistomum     yang diperiksa positif terhadap     sebesar 16% serta pada umur tua
          sp. Cacing ini, yang dewasa ada    Paramphistomum sp.                  lebih dari 4 tahun sebesar 16%.
          di lipatan­lipatan mukosa rumen         Pada ruminansia kecil,         Halium MMA et al (2014)
          dan retikulum sedangkan yang       kambing dan domba, investasi        menemukan bahwa prevalensi
          muda ditemukan pada usus halus.    Paramphistomum sp. bervariasi.      Paramphistomiasis pada sapi dan
          Parasit dewasa lebih banyak        Benza MD et al (2008)               kerbau lebih besar ditemukan
          ditemukan pada rumen dari          menemukan prevalensi                pada yang berumur tua daripada
          ruminansia. Paramphistomiasis      Paramphistomiasis berdasarkan       yang muda.  Temesgen W et al
          pada infestasi sedang hingga       hasil pemeriksaan tinja di rumah    (2019) dalam penelitiannya
          berat menyebabkan kekurusan        potong hewan di Sokoto, Nigeria     menemukan bahwa pada
          bahkan kematian. Melalui dua       adalah 12% pada kambing dan         ruminansia kecil, prevalensi
          mulut penghisapnya di bagian       39,8% pada domba. Sedangkan         Paramphistomiasis di Ethiopia


                                          Maret 2021       41
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46