Page 36 - VETNESIA EDISI 27
P. 36
RISET DAN KASUS
ketika Psittacosis menjadi penularan dari orang ke orang. kepala, malaise, dan mialgia.
diagnosa banding untuk pasien Saat ini, tidak ada rekomendasi Batuk nonproduktif biasanya
yang sedang dievaluasi. Petugas untuk kewaspadaan terhadap muncul dan dapat disertai dengan
kesehatan masyarakat tetesan pernapasan yang kesulitan bernapas atau sesak
diupayakan mengumpulkan melayang di udara. Jika ada bukti dada. Demam tanpa peningkatan
informasi kasus secara penularan dariorangkeorang denyut nadi, pembesaran limpa,
komprehensif dengan maka harus segera dilaporkan atau ruam nonspesifik kadang
menggunakan panduan laporan kepada otoritas kesehatan kadang terlihat. Temuan suara
kasus psittacosis. masyarakat untuk memperoleh auskultasi abnormal bisa
panduan lebih lanjut. Modus dipertimbangkan sejauh mana
Penularan ke Manusia penularan potensial lainnya, telah menyerang paruparu.
seperti paparan koloni merpati di Temuan radiografi bisa terlihat
Sebagian besar infeksi C. perkotaan telah dilaporkan tetapi termasuk infiltrat lobar atau
psittaci didapat dari paparan tampaknya jarang terjadi. interstitial.
burung parot, meskipun penularan Pada diagnosis banding C.
juga telah didokumentasikan dari Tanda Gejala Klinis Pada psittaci terdapat beberpa penyakit
unggas dan burung yang Manusia lain yang biasa menimbulkan
berkeliaran bebas, termasuk pneumonia. Penyakitpenyakit
burung merpati, burung Gejala penyakit dimulai tersebut karena infeksi Coxiella
pemangsa, dan burung pantai. biasanya mengikuti masa inkubasi burnetii, Histoplasma capsulatum,
Infeksi C. psittaci pada manusia 5–14 hari, tetapi secara historis, Mycoplasma pneumoniae, spesies
biasanya terjadi ketika seseorang periode yang lebih lama telah Legionella, C. pneumoniae, dan
menghirup organisme yang telah dilaporkan berdasarkan hasil virus saluran pernapasan seperti
beterbangan di udara bercampur pengujian serologis. Tingkat influenza. Infeksi C. psittaci telah
debu berasal dari kotoran kering keparahan penyakit berkisar dari dilaporkan mempengaruhi selain
atau sekresi saluran pernapasan
burung yang terinfeksi. Cara Sumber : https://cockatielsaspets.com/
paparan lainnya termasuk kontak
mulutdenganparuh, penanganan
bulu dan burung yang terinfeksi.
Karena tidak semua pasien
melaporkan pajanan unggas,
infeksi C. psittaci harus
dipertimbangkan pada pasien
dengan gejala klinisnya.
C. psittaci sebagai penyebab
pneumonia jarang dilaporkan dan
berdasarkan laporan dalam
literatur bakteri ini sangat sedikit
menimbulkan kasus pneumonia
yang memerlukan rawat inap. C.
psittaci belum dilaporkan menjadi
salah satu infeksi bakteri yang
umum didiagnosis pada pasien
dengan human immunodeficiency
virus (HIV). Pada saat ini, burung
kesayangan dianggap berisiko penyakit ringan, tidak spesifik organ saluran pernapasan, yang
rendah terhadap kesehatan orang hingga penyakit sistemik dengan dapat mengakibatkan
yang mengalami gangguan pneumonia berat, penyakit ini endokarditis, miokarditis, hepatitis,
kekebalan. jarang menimbulkan kematian. artritis, keratokonjungtivitis,
Penularan Psittacosis dari (Heddema et al., 2006). Sebelum ensefalitis, dan limfoma adneksa
orangkeorang mungkin terjadi, obat antimikroba tersedia, 15%– okular.
tetapi dianggap jarang. 20% manusia meninggal akibat
Kewaspadaan standar infeksi Chlamydia pada saluran Diagnosa Penyakit
pengendalian infeksi biasa pernafasan. Namun, kematian
dianggap cukup untuk manajemen sangat jarang terjadi sejak Penegakan diagnosa
medis Psittacosis manusia. pengobatan infeksi tersebut berdasarkan gejala klinis dan hasil
Prosedur isolasi khusus (misalnya menggunakan antibiotik. uji serologis positif menggunakan
ruang pribadi, aliran udara Manusia dengan gejala infeksi mikroimunofluoresensi (MIF)
bertekanan negatif, masker) tidak biasanya mengalami demam dengan sampel serum
diperlukan, kecuali terdapat bukti mendadak, menggigil, sakit berpasangan. Uji MIF umumnya
Maret 2021 36