Page 34 - VETNESIA EDISI 27
P. 34
RISET DAN KASUS
Orang hobi memelihara burung beo
karena burung ini bisa bicara, bersiul, dan
menyanyikan lagu. Banyak orang
menyukai burung kakatua karena burung
ini sangat suka dibelaibelai, gigitannya
enak, dan berparuh mungil menarik.
Banyak orang senang dengan burung
parkit karena bulunya indah, lembut, dan
tidak mudah rontok. Burungburung yang
digemari orang tersebut termasuk
keluarga burung parot atau burung paruh
bengkok, bahasa ilmiahnya psittacine.
Namun, kita harus berhatihati dalam
menangani burungbrung ini karena
keluarga burung parot ini dapat terinfeksi
bakteri Chlamydia psittaci yang
menyebabkan penyakit psittacosis atau
“Demam Burung Beo” yang dapat
menular ke manusia. Sumber : https://www.animalwised.com/
"
CEGAH PENULARAN mencegah penularan penyakit.
“DEMAM BURUNG BEO” Agen Penyebab
“Demam Burung Beo”
KE MANUSIA disebabkan oleh bakteri Chlamydia
psittaci. Bakteri ini merupakan
bakteri intraseluler obligat (siklus
Oleh : Drh. Pudjiatmoko, Ph.D hidupnya di dalam sel hidup)
sebagai anggota famili
Penulis adalah Medik Veteriner Ahli Utama Direktorat Kesehatan Hewan
Chlamydiaceae. Karakterisasi
genotype isolat bakteri ini penting
Psittacosis termasuk Zoonosis dalam pemahaman tentang
epidemiologi pada hewan dan
Demam Burung Beo termasuk manusia. Dan juga upaya
zoonosis yang artinya dapat pencegahan yang dianjurkan,
menular ke manusia. Penyakit terutama dalam regulasi
infeksi bakteri ini dapat pengendalian dan penaggulangan
menyebabkan pneumonia atau wabah (Heddema et al., 2006).
peradangan paruparu parah dan Bakteri ini dapat ditularkan dari
dapat menimbulkan masalah burung ke manusia; infeksi yang
serius kesehatan manusia. diakibatkannya disebut Psittacosis.
Meskipun banyak jenis burung Berbagai pengamatan klinis
dapat terinfeksi oleh C. psittaci, telah dilaporkan kasus Psittacosis
tapi literatur umumnya melaporkan pada manusia, dari subklinis atau
kasus pada manusia paling sering muncul gejala ringan kemudian
disebabkan terpaparnya burung sembuh sendiri. Tetapi Psittacosis
kesayangan yang terinfeksi adalah juga dapat menyebabkan
keluarga burung parot (psittacine) Chlamydiosis burung bagi petugas kerusakan hati, meski jarang
terutama burung bayan, beo, dan kesehatan masyarakat, dokter, dilaporkan. Dengan pengobatan
parkit. dokter hewan, dan penangkar yang tepat, infeksi Chlamydia ini
Infeksi C. psittaci pada burung burung. Tujuannya agar jarang berakibat fatal.
disebut sebagai Chlamydiosis bermanfaat untuk menjaga Uji diagnostik RTPCR
burung. Burung yang terinfeksi kesehatan masyarakat bersama sekarang sudah banyak tersedia,
melepaskan bakteri melalui sama. Maka, perlu dibuat tetapi harus dilakukan di dalam
eksudat hidung dan tinja. Manusia pedoman yang berisi rekomendasi laboratorium khusus. Maka dari
dapat terinfeksi bakteri ini karena tentang prosedur standar untuk itu, peningkatan kasus Psittacosis
terpapar bahanbahan yang mengendalikan infeksi C. psittaci. manusia harus diperhatikan
mengandung bakteri tersebut. (Gary B et al. 2017) Pada akhir dengan baik, memprogramkan
Sangat penting memperoleh tulisan ini akan disampaikan skala surveilans kesehatan masyarakat
informasi Psittacosis manusia dan penilaian rekomendasi untuk dan diimplementasikan dengan
Maret 2021 34