Page 35 - VETNESIA EDISI 27
P. 35
RISET DAN KASUS
salah satu atau beberapa gejala
sebagai berikut yaitu lesu,
anoreksia, bulu tidak rata,
konjungtivitis, kotoran mata atau
hidung atau tandatanda klinis lain
yang sesuai dengan penyakit
saluran pernapasan bagian atas,
diare, dan tandatanda penyakit
hati seperti ekskresi dalam tinja
berwarna hijau sampai dengan
kuninghijau. Penurunan
reproduksi dan kematian pada
saat menetas dapat terjadi pada
burung pembibit.
Burung tersebut
memperlihatkan gejala penyakit
akut atau kronis atau mati
tergantung pada spesies burung,
virulensi strain bakteri, jumlah
bakteri yang menginfeksi, faktor
stres, umur, dan tingkat
Sumber : https://www.animalwised.com/ pengobatan atau profilaksis.
(Harkinezhad et al., 2009).
baik. parot, terutama jenis beo, kakatua Keterbatasan Surveilans
Meskipun beberapa paparan dan parkit. Di antara burung Psittacosis Manusia
lain yang menimbulkan Psittacosis selain burung parot, infeksi C.
telah dilaporkan, tapi orang kontak psittaci paling sering terjadi pada Karena Psittacosis adalah
dengan burung menjadi faktor burung merpati (Harkinezhad et penyakit yang harus dilaporkan,
risiko utama penyakit ini. al., 2009). keterbatasan kelengkapan
(Harkinezhad et al., 2009). Orang Penyakit akibat pekerjaan di pelaporan memengaruhi
dengan risiko terbesar yaitu antara spesies unggas yaitu pemahaman tentang faktor risiko
mereka yang terpapar burung kalkun di AS dan negara lain, serta epidemiologis dan tren kejadian
melalui kegiatan rekreasi atau ayam dan itik di Eropa (Gaede et penyakit. Penyakit manusia akibat
pekerjaan yang berhubungan al., 2008). Chlamydiosis burung infeksi C. psittaci jarang
dengan burung kesayangan. dapat terjadi pada burung kenari dilaporkan, dan informasi lengkap
Sedangkan orangorang yang dan kutilang yang secara ilmiah pasien tidak selalu tersedia.
berisiko yaitu pemilik dan ditemukan, meskipun jarang Sulit dibedakan gejala klinis
penangkar burung, pramuniaga dilaporkan (Harkinezhad et al., penyakit yang disebabkan oleh C.
toko burung kesayangan, 2009). psittaci dan Chlamydia pneumonia
karyawan kebun binatang, yang yang lebih sering sebagai
pegawai penangkar burung, dokter Tanda klinis pada Burung patogen pada manusia. Selain itu,
hewan, tehnisi laboratorium infeksi C. psittaci mengakibatkan
diagnostik, dan pekerja satwa Masa inkubasi infeksi C. penyakit dengan gejala ringan
burung liar (Heddema et al., 2006). psittaci berkisar tiga hari hingga sehingga tidak dikenali dan tidak
Karena tidak semua pasien beberapa minggu (Fudge et al., dilaporkan ke otoritas kesehatan
mengingat kapan terjadi pajanan 1997). Tingkat keparahan penyakit masyarakat.
C. psittaci dari unggas, maka perlu mulai dari penyakit pernapasan Uji diagnostik serologi untuk C.
memperhatikan adanya gejala bagian atas yang ringan atau psittaci menunjukkan reaksi silang
klinis pasien. Selain penularan konjungtivitis ringan hingga dapat dengan Chlamydia spp. lainnya.
melalui kontak langsung dengan menimbulkan kematian. Oleh karena itu, laporan klinis di
burung, terutama jika burung sakit Keparahan penyakit tergantung mana hanya serologi digunakan
atau baru saja tertular. Infeksi pada virulensi (tingkat kemampuan sebagai dasar diagnosis harus
pada manusia juga dapat patogen untuk menimbulkan diperhatikan dengan baik. Untuk
disebabkan oleh paparan penyakit pada inangnya) strain meningkatkan kualitas dan
lingkungan secara tidak langsung. Chlamydia dan status kekebalan kelengkapan data surveilans
(Vanrompay et al., 2007) tubuh inang. Gejala klinis dari kesehatan masyarakat, petugas
Organisme Chlamydia berhasil Chlamydiosis burung dapat terlihat kesehatan masyarakat diupayakan
diisolasi dari lebih dari 460 spesies jelas, atau tidak spesifik, atau tidak untuk menghubungi otoritas
burung tetapi paling sering kentara. kesehatan masyarakat lebih awal.
diidentifikasi pada keluarga burung Gejala klinis dapat mencakup Hal itu penting untuk pertimbangan
memilih diagnosa yang tepat
Maret 2021 35