Page 31 - VETNESIA EDISI 34
P. 31

RISET DAN KASUS
























          Gambar 4. Menunjukkan karakteristik  rCaPV, antara lain: (I) mudah memanipulasi genetik, (II) kapasitas genomnya besar, (III) memiliki stabilitas genetik tinggi, (IV)
          termostabilitasnya tinggi, (V) induksi imunitas seluler dan/atau humoral, (VI) durasi imunitas protektifnya lama, dan (VII) potensi dalam diferensiasi yang terinfeksi dari
          hewan hasil vaksinasi (DIVA).

          Selanjutnya supernatan dibuang     ternak menyerang kerbau, sapi,     pada domba pasca tantang virus
          dan diganti dengan DMEM. Sel       dan hewan liar. Vaksin virus       BTV. Wade­Evans et all.,. (1996)
          yang terinfeksi virus dikultur pada   CapriPox anti­rinderpest telah   membuat rLSDV (strain KS­1)
          37°C dengan 5% CO2 selama 3­4      dieksplorasi pada awal tahun 1990­  ekspresi protein pada inti VP7 dari
          hari, agar terjadi rekombinasi     an, ketika dua rCaPV (strain LSDV   BTV serotipe 1 (BTV­1) dalam sel
          homolog yang dimediasi Cre /       KS­1) dikontruksi terhadap         testis domba. Domba yang
          Loxp, akibatnya urutan eGFP dari   ekspresi masing­masing protein H   divaksinasi dengan virus
          genom rCaPV delesi. Sel yang       dan F virus RP. Kedua vaksin       rekombinan ini, memiliki respon
          dikultur (kultur sel) dipanen pada   rekombinan ini protektif pada virus   antibodi VP7. Ditantang dengan
          72­96 jam pasca infeksi. Virus     tantang RP dan LSD. Vaksin anti­   virus BTV­3, hasilnya semua
          yang bebas eGFP dikoleksi dan      peste des petit ruminansia. Peste   hewan kontrol mati dan 6 hidup
          disimpan dalam suhu beku.          des petit ruminansia menular pada   dari 8 domba vaksinasi. Artinya
                                             kambing, domba, dan ruminansia     protektifitas partial ini tidak
          Pemurnian rCaPV dari marker.       besar. Seperti CaPV ekspresi H­    tergantung antibodi dari BTV, tetapi
                                             dan F virus RP dan virus PPR       VP7 berperan dalam protektifitas
             rCaPV diisolasi dari virus      (strain LSDV KS­1) juga protektif   imunitas yang diperantarai sel.
          progeni dengan pemurnian           pada virus tantang PPR.            Penelitian lain; empat rLSDV
          menggunakan plak dengan                                               (strain KS­1) ekspresi masing­
          pengenceran serial seperti         Vaksin demam Anti­Rift Valley.     masing terhadap BTV­2 NS1, NS3,
          dijelaskan sebelumnya. Secara                                         VP2, dan VP7. Respon imun
          Umum, rCaPV bebas dari marker         Demam Lembah Rift               domba 3 minggu pasca tantang
          ini diisolasi melalui pemurnian plak   disebabkan oleh virus demam    virus BTV­2, menunjukkan hasil
          tiga kali pengenceran secara serial,   Lembah Rift (RVFV) genus       protektif partial dan limfoproliferasi
          kemudian dianalisis melalui PCR    Phlebovirus, famili Phenuiviridae).   spesifik antigen BTV.
          dan sekuensing.                    Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk
                                             patogen bagi hewan dan manusia.    Vaksin bervektor CaPV lainnya.
          Vaksin vektor CaPV.                Protein Gn dan Gc adalah dua
                                             glikoprotein amplop RVFV yang         Selain kandidat vaksin di atas,
             Strategi konstruksi vektor      tersusun pada permukaan virion,    CaPVs juga digunakan pada
          rekombinan gen CaPV transfer gen   dan menginduksi antibodi protektif   kontruksi rekombinan antigen
          homolog telah menjadi sarana       terhadap RVFV pada domba. Virus    heterolog bakteri, parasit dan virus
          pengembangan vaksin vektor         LSD strain Neethling dan KS­1      lainnya. Penelitian Sun et all.,
          rekombinan gen CaPV.               ekspresi Gn/Gc (Gn/Gc­             (2019) mengenai kontruksi rGTPV
             Vaksin rekombinan telah         expressing) terbukti pada hewan    ekspresi protein membran luar
          terbukti melindungi hewan dari     coba tikus protektif terhadap virus   Brucella 25. Rekombinan ini dapat
          penyakit dan selanjutnya akan      tantang RVFV.                      merespons IgG spesifik anti­
          dijelaskan secara rinci pembuatan                                     Brucella. Penelitian terbaru yaitu
          dan penggunaan vaksin multivalen   Vaksin anti­bluetongue.            rGTPV ekspresi terhadap antigen
          berbasis CaPV berikut ini.                                            Echinococcus granulosus EG95.
                                                Penyakit ini disebabkan oleh    Vaksin subunit EG95 ini dapat
          Vaksin anti­rinderpest.            infeksi virus bluetongue (BTV),    menginduksi respons imun kuat
                                             genus Orbivirus, famili Reoviridae.   pada kambing dan domba. rGTPV
             Rinderpest atau penyakit pes    Vaksin anti­BTV protektif partial   ekspresi terhadap EG95 kandidat


                                       Oktober 2021        31
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36