Page 32 - VETNESIA EDISI 34
P. 32
RISET DAN KASUS
vaksin bivalen. kandidat vaksin vektor CaPV telah subtropis. Penelitian dalam
Virus CapriPox dimodifikasi gen terbukti memiliki antibodi protektif pengembangan vaksin bervektor
untuk ekspresi antigen asing lengkap dan parsial pada CaPV kedepan berfokus pada
adalah aman dan potensial dalam rinderpest, peste des petits evaluasi efek imunitas virus
pengembangan vaksin. ruminansia, demam Rift Valley, dan rekombinan, seleksi antigen asing
Rekombinasi homolog dapat bluetongue. Virus ini mampu dengan karakteristik DIVA, dan
digunakan baik untuk transfer gen mengekspresikan antigen asing optimalisasi teknologi produksi
asing atau delesi gen virus guna dan potensi menginduksi respon vaksin. Dengan harapan vaksin
konstruksi rCaPVs. Sistem ini imun seluler dan (atau) humoral vektor rekombinan ini bersifat aman
mencakup transfer plasmid dan secara in vivo. Vaksin rekombinan dan potensi untuk pengendalian
pCaPV dengan hasil rekombinasi ini berbentuk kering beku, sehingga dan pencegahan penyakit hewan
homolog. rCaPV diisolasi dari virus memiliki termostabitas tinggi, menular strategis dan zoonosis,
induk, kemudian dipurifikasi dengan keuntungan; mudah serta meningkatkan ilmu
dengan delesi marker gen. disimpan, ditransportasikan, dan pengetahuan dalam
Beberapa dekade terakhir ini, didistribusikan di daerah tropis dan pengembangan vaksin rekombinan
di Indonesia.
Vaksin Rabies menjadi faktor perlunya dilakukan
eradikasi dan eliminasi sesegera
mungkin. Eradikasi/pemberantasan
Sahabat merupakan upaya mengurangi
kejadian penyakit (insidensi)
menjadi nol kasus. Keseluruhan
Masyarakat tindakan menghentikan penularan
penyakit dilakukan dalam batasan
geografis. Eradikasi tidak akan
tercapai tanpa disertai eliminasi
Penanganan rabies yang
Oleh : Drh. Nurhayati kurang maksimal berdampak
kepada ekonomi. Selain itu
Penulis adalah Medik Veteriner Muda, Kementerian Pertanian. timbulnya rasa waswas dan
kekawatiran masyarakat yang
Indonesia merupakan satu dari dan Asia. berada di daerah endemis rabies.
150 negara yang bersatatus Organisasi Kesehatan Dunia Rabies masih menjadi
endemis rabies. Rabies (WHO) mengkategorikan rabies ancaman global yang terus
menyebabkan 59.000 manusia beserta 16 penyakit lainnya meluas. Setengah dari populasi
meninggal dunia setiap tahunnya, sebagai penyakit tropis yang dunia tinggal di daerah endemis,
yang artinya setiap 9 menit satu terabaikan (neglected tropical dan lebih dari 80% manusia yang
orang meninggal karena rabies. diseases/ (NTDs). Kerugian meninggal terjadi di daerah
Sebanyak 50% kasus rabies yang ekonomi tahunan karena penyakit perdesaan. Minimnya pengetahuan
dilaporkan terjadi pada anakanak ini sekitar 8,6 miliar dolar AS. serta terbatasnya akses ke fasilitas
dibawah usia 15 tahun. Sebanyak Besarnya dampak ekonomi kesehatan serta ketersediaan
95% kasus rabies terjadi di Afrika maupun sosial yang ditimbulkan, profilaksis untuk penanganan
Oktober 2021 32

