Page 35 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI APRIL 2022 VERSI ONLINE
P. 35
Abu Dzar dikuasai rasa bersalah bertarung terlebih dahulu dengan
yang teramat besar. Ia sangat-sa- ego.
ngat menyesali perbuatannya. Dan hanya dengan cara ini, ke-
Dalam sekejap, beliau langsung lapangan hati akan diperoleh. Ke-
mencari Bilal bin Rabbah untuk me- tika sudah mampu mengondisikan,
minta maaf. Setelah dijumpainya, insya Allah signal insaf terhadap
Abu Dzar langsung meletakkan kesalahan itu akan jauh lebih mu-
kepalanya di atas pasir, menab- dah ditangkap. Sensifitasnya ting-
urinya dengan butiran pasir, se- gi.
raya berkata dengan nada pepnuh “Ketahuilah sesungguh di da-
penyesalan; “Duhai Bilal, letak- lam jasad itu ada segumpal da-
kan lah kakimu di kepalaku. Injaklah ging. Apabila ia baik, maka akan
kepalaku, duhai Bilal,” ucap beliau. baik semua amal perbuatannya.
Mendapati hal itu, Bilal yang ber- Mana kala ia buruk akan buruk
hati lembut, tak kuasa menahan air pula semua amal perbuatannya.
mata. Dirangkulnya Abu Dzar dan Ketahuilah bahwa ia adalah hati.”
dipeluknya. Keduanya saling me- (Muttafaqun ‘alaihi)
maafkan.
Penyelesai Masalah
Kesucian Jiwa Sebagai makhluk sosial yang
Dari tindakan yang dilakukan berbeda sifat, karakter, dan
oleh Abu Dzar di atas, tercermin kepribadian, sudah barang ten-
secara jelas akan kesucian jiwa be- tu perbedaan pendapat tak
liau. Sebab, sebaik-baik manusia, bisa di nafikan. Pribahasa Arab
bukanlah mereka yang hidup tanpa menyebutkan; “Kullu ra’sin ra’yun
ada kesalahan. (setiap kepala memiliki mas-
Karena manusia hakekatnya pe- ing-masing pendapat)”.
lupa lagi acap membuat dosa. Maka Dari teladan Abu Dzar, kita be-
kelompok yang tergolong berun- lajar tentang bagaimana meredam
tung, yaitu mereka yang menginsa- perselisihan.
fi kekeliruan yang dibuat. Pertama; berburu menginsafi
Sabda Rasulullah ; “Setiap kesalahan diri. Kedua bersegera
bani Adam itu bersalah, dan se- membangun komunikasi. Ketiga,
baik-baik orang bersalah itu ber- jangan tunda untuk meminta maaf.
taubat.” (HR. Tirmidzi). Dan pihak dimintamaafi, hendak-
Hanya mereka yang memili- nya juga membuka hati.
ki jiwa bersihlah, yang akan peka Manakala hal-hal tersebut di
terhadap kesalahan diri, sehingga atas mampu dilaksanakan dengan
bersegera untuk menginsafi atau baik, rasanya tidak ada persoalan
meminta maaf kepada lawan yang yang tidak bisa diselesaikan. Se-
disalahi. Sebab bila mengikuti naluri moga Allah senantiasa membim-
manusia, maka sungguh mendahu- bing hati kita, laksana dua sahabat
lukan diri meminta maaf itu harus mulia di atas. aamiin.*
Sya’ban 1443/April 2022 | MULIA 31