Page 32 - untitled
P. 32

Dalam tata cara upacara Tampulak Binyi benih padi yang akan ditaburkan
                 (ditugalkan) di ladang,   terlebih dahulu dimandikan secara sakral di tengah-
                 tengah lokasi ladang, di mana posisi pangkalan benih menghadap matahari

                 terbit. Hal ini diyakini sebagai arah pembawa rejeki. Benih yang akan ditabur
                 tersebut tidak dimandikan dengan air biasa, namun dimandikan dengan air
                 kembang, darah ayam, dan tuak yang diiringi lantunan mantra.






















                            Gambar 1.7 Prosesi memandikan Benih Padi Suku Dayak Kalimantan
                                          Sumber: budaya-indonesia.org (2020)
                 2.  Penerapan Ajaran Wyakarana Sesuai Kearifan Lokal
                 Penerapan ajaran Wyakarana sesuai kearifan lokal bisa kita temui dalam tata

                 bahasa kawi/bahasa Jawa Kuno untuk di daerah Jawa, tata bahasa Bali untuk
                 di daerah Bali. Sementara di masyarakat Kalimantan dikenal dengan bahasa
                 Dayak, bahasa Ot Danom, atau Bahasa Dohoi. Hampir semua masyarakat
                 Kalimantan memahami bahasa-bahasa tersebut. Di Kalimantan Selatan

                 umumnya menggunakan bahasa Dayak Ngaju (bahasa  Kapuas)  sebagai
                 bahasa perantara.


                     Bahasa tertua yang dinamai bahasa kuno disebut dengan bahasa Sangen
                 ialah bahasa Sangiang   yang dipergunakan dalam pelaksanaan upacara
                 adat mahanteran, badewa, marung, tiwah, jaya,  dan lain-lain. Setiap suku
                 di wilayah Kalimantan memiliki bahasa daerah tersendiri yang berlainan.
                 Misalnya, bahasa Dayak Ngaju   banyak menggunakan e dan a, sedangkan

                 bahasa Ot Danom kebanyakan menggunakan huruf o dan a.





                 16 | Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VIII
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37