Page 30 - untitled
P. 30

Perkembangannya selanjutnya di Bali, ilmu astronomi dan astrologi
                 kemudian dikenal menjadi ilmu Wariga. Patokan yang digunakan di Bali
                 adalah perhitungan Surya Chandra Pramana     atau yang kita kenal sebagai

                 solar dan lunar sistem yang sampai sekarang tetap dipakai di kalender khas
                 Bali. Penggunaan perhitungan tersebut salah satunya pada saat menentukan
                 jatuhnya Hari Raya Nyepi, yakni menentukan sasih kasanga melalui

                 perhitungan Surya Pramana (jatuh setiap sasih yang sama) dan menentukan
                 jatuhnya Tilem melalui perhitungan Candra Pramana.

                     Penerapan ajaran Jyotisa  sejalan dengan kearifan lokal yang ada di
                 daerah Jawa,  khususnya di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur yang
                 dikenal dengan sebutan primbon   dan dalam tradisi masyarakat di daerah
                 Sunda (Jawa   Barat) dikenal dengan istilah paririmbon. Primbon adalah

                 ilmu tentang ramalan perbintangan atau astrologi dalam masyarakat Jawa.
                 Kata “primbon” diartikan sebagai buku yang memuat tentang pengetahuan
                 kejawaan tentang ramalan atau perhitungan hari baik dan nahas/naas (Tim
                 Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2005: 896). Pada pokok bahasannya, apa

                 yang ditulis dalam paririmbon ini hampir sama dengan apa yang ada di
                 primbon (Suryaatmana & dkk, 1993: 8-12). Sementara, menurut kepercayaan
                 tradisional Karo juga mengenal ajaran Jyotisa dimana, waktu yang baik
                 untuk melakukan suatu upacara, baik itu upacara adat maupun upacara

                 keagamaan yang berhubungan dengan kesucian, murah rejeki, memasuki
                 rumah baru, perkawinan adalah pada waktu “nangkih nangkih matawari”
                 (pagi pagi antara jam 06.00 sampai dengan jam 09.00), sedangkan untuk
                 upacara seperti; kematian, tolak bala biasanya dilaksanakan pada sore hari

                 sampai dengan malam hari.

                     Dari beberapa informasi juga penulis dapat tambahkan bahwa dalam
                 pelaksanaan upacara Erpangir Kulau, waktu yang baik untuk melaksanakan
                 upacara tersebut adalah “erpagi pagi” yaitu antara jam 06.00 sampai dengan
                 jam 11.00 ( Wawancara, Unjuk br Ginting, tanggal 21 September 1991).

                     Di daerah pedalaman Kalimantan dikenal suku          asli masyarakat

                 Kalimantan yang disebut suku Dayak. Ajaran Jyotisa    dapat kita temukan




                 14 | Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VIII
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35