Page 25 - 058_E-Book Transpor Membran 0308
P. 25

15





     b. Protein Pembawa (Carrier Protein)


                       Protein  pembawa  atau  protein  transporter  adalah  protein  transpor  yang
       membantu perlekatan terhadap ion atau molekul yang akan ditransfer ke dalam sel.

       Ketika  terjadi  ikatan  antara  molekul  dengan  protein  pembawa,  maka  protein
       pembawa  akan  berubah  konformasinya  sehingga  molekul  yang  awalnya  berada  di
       luar sel dapat berpindah ke dalam sel.


       Setelah  molekul  dilepaskan  ke  dalam
       sel,  protein  pembawa  akan  kembali  ke
       bentuk semula. Setiap molekul atau ion

       memiliki  protein  transporter  yang
       khusus, misalnya suatu molekul glukosa
       memerlukan  protein  pembawa  untuk
       memindahkan  glukosa  ke  dalam  sel.

       Protein pembawa untuk glukosa banyak
                                                                     Gambar 2.8 Protein pembawa
       ditemukan  pada  sel-sel  rangka,  otot
                                                               Sumber : https://physiologue.wordpress.com
       jantung,  sel-sel  lemak  dan  sel-sel  hati,
       karena sel tersebut selalu membutuhkan

       glukosa untuk diubah menjadi energi.


       Seberapa cepat zat terlarut berdifusi bergantung pada lima faktor :
         1. Ukuran, dibutuhkan lebih sedikit energi untuk memindahkan molekul yang kecil,
           sehingga molekul yang lebih kecil berdifusi lebih cepat.
         2. Suhu.  Molekul  bergerak  lebih  cepat  pada  suhu  yang  lebih  tinggi.  Pergerakan

           molekul  yang  cepat  menyebabkan  molekul  lebih  sering  bertabrakan  satu  sama
           lain.  Tabrakan  tersebut  mendorong  molekul  menjauh  sehingga  molekul  cepat
           tersebar/berdifusi.

         3. Kecuraman gradien konsentrasi. Tingkat difusi lebih tinggi dengan gradient yang
           lebih  curam.  Molekul  yang  bertabrakan  lebih  sering  di  wilayah  konsentrasinya
           lebih besar, jadi lebih banyak molekul yang memantul keluar dari daerah dengan
           konsentrasi lebih besar daripada yang memantul kedalamnya.
         4. Muatan.  Setiap  ion  yang  terlarut  dalam  cairan  mengandung  muatan  listrik.

           perbedaan muatan antara dua daerah dapat mempengaruhi laju dan arah difusi
           diantara  keduanya,  karena  muatan  yang  berlawanan  akan  saling  menarik  dan
           menolak. Misalnya zat bermuatan positif seperti natrium akan bergerak menuju

           daerah bermuatan negatif.
         5. Tekanan. Difusi dapat dipengaruhi oleh perbedaan tekanan antara daerah yang
           berdampingan.  Tekanan  mampu  membuat  molekul  lebih  sering  bertabrakan
           sehingga memantul (menyebar) ke segala arah dengan lebih cepat.
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30