Page 36 - E-Modul Revisi_Neat
P. 36
E-Modul Biologi
32 Perubahan dan Pelestarian Lingkungan
Berbasis Literasi Ekologi dan Terintegrasi Kearifan Lokal Ammatoa Kajang
orang memiliki literasi ekologi (sadar tentang pentingnya
menjaga lingkungan) dan menciptakan kepekaaan seseorang
terhadap pelestarian lingkungan sekitar untuk mengurangi
30
masalah lingkungan ini . Kondisi itu sejalan dengan makna
pasang atau pesan Kajang yaitu:
“
“Bosi aka’na annanroi tumbusu, punna nupanraki
boronga nupanraki kalennu sanggenna
tuhusennu.” Kayu dan hutan saling berkaitan, kalau
kayu di hutan dirusak maka akan merusak
dirinya dan seluruh keturunannya dan
“Boronga Iya minjo kunne pusaka, anjo boronga
angngontaibosiya, alias'na kajua akkapaloppo
timbusu.” Hutan adalah warisan kita, yang
menghadirkan hutan hujan, akar kayu memperbe
sar mata air.
Pasang ini menjelaskan tentang akibat buruk dari merusak
hutan. Masyarakat dalam Kawasan Adat Amma-Toa secara
umum menganggap lingkungan hutan sebagai borong topena
linoa berarti “hutan adalah sarung bumi”, anggapan tersebut
bukan hanya sekedar anggapan namun memiliki makna yang
sangat dalam yang dipahami secara kolektif oleh masyarakat
adat kajang, dengan tujuan untuk menjaga kelestarian
31
ekosistem hutan . Sehingga ketika masyarakat ingin menebang
pohon dihutan untuk keperluan rumah atau yang lain syarat
paling utama yang harus dipenuhi yaitu wajib menanam pohon
sebagai penggantinya. Kalau pohon itu sudah tumbuh dengan
baik, maka penebangan pohon baru bisa dilakukan. Penebangan
1 jenis pohon, maka seseorang harus menanam 2 pohon yang
sejenis di lokasi yang telah ditentukan oleh Amma-Toa . Hal ini
32
menggambarkan bagaimana etika atau sikap seharusnya kita
dalam mengelola alam secara bijak.
30 Tri Wahyu Setyaningrum, ‘Praktik Pembelajaran Ekoliterasi Beriorientasi Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan Di Sekolah
Dasar Negeri Kota Surabaya Bagian Barat’, JPGSD, 8.2 (2020), h. 377.
31 A Fadhel and others, ‘Pasang Ri Kajang Sebagai Media Pendidikan Karakter Berwawasan Lingkungan Di Kawasan Adat Ammatoa’,
Citra Pendidikan, 1.4 (2021), 543–53 <https://doi.org/10.38048/jcp.v1i4.321>.
32 Heryati.

