Page 41 - E-Modul Revisi_Neat
P. 41
E-Modul Biologi
37 Perubahan dan Pelestarian Lingkungan
Berbasis Literasi Ekologi dan Terintegrasi Kearifan Lokal Ammatoa Kajang
alam dan tidak pernah menginginkan untuk mengeksplotasi
hutan demi peningkatan kesejahteraannya. Jika ada masyarakat
yang melanggar peraturan adat, maka akan diberikan sanksi
adat (passala). Adapun pasang atau pesan yang menjelaskan
mengenai prinsip sendehana tersebut antara lain:
“Angnganre na rie, care-care na rie, Pammal “
juku na rie’ tan koko na galung rie, balla
situju-tuju” yang bermakna kekayaan itu tidak
kekal, yang ada hanya kesederhanaan, makan
secukupnya, pakaian secukupnya, pembeli
ikan secukupnya, ladang dan sawah
secukupnya, serta rumah seadanya. dan
“Katutui Ririe’na, Rigentenganna Tala Tabbua
Palaraya” (peliharalah baik-baik selama masih
ada, sebelum datangnya masa krisis).
Makna butir pasang tersebut menjelaskan mengenai prinsip
tallasa kamase-masea yaitu masyarakat kajang tidak berharap
lebih dari kebutuhannya, meskipun jika dilihat sumber daya alam
yang dimiliki oleh tanah toa sangat mendukung untuk hidup
mewah, tetapi masyarakat Kajang lebih memilih hidup
sederhana selaras dengan alam, dengan menjaga kekayaan
alam untuk dilestarikan, bukan untuk dieksploitasi untuk
36
kepentingan pribadi .
36 Ha"d.

