Page 12 - KATALOG BORNEO METAMORFOSA 3 2024
P. 12

senang-senang, kumpul-kumpul dan makan-makan saja. Saprahan menjadi asing ditengah riuhnya
         pengunjung dan euforia kemegahannya.
         Seorang Dayat tidak hanya bercerita tentang saprahan, namun mengingatkan kita akan pentingnya nilai
         budaya dalam saprahan tersebut. Dayat hanya rindu keakraban saprahan dulu. Dia juga bukan orang yang
         menolak perkembangan, namun dia hanya menyisipkan harapan sebagai pesan. Sebuah harapan dialektika
         sosial yang dibalut keramahan dan keakraban. Sebuah harapan yang dilahirkan dalam karya lukisnya,
         tentang jiwa saprahan sebagai marwah Adat Budaya Melayu di Kalimantan Barat.


         Banyak orang tidak menyadari kalau tradisi kita mempunyai sifat ketunggalan. Setiap tradisi tidak
         mempunyai dua bentuk yang sama, namun bisa saja terdapat tradisi yang senafas. Contohnya seperti Tradisi
         Musik Sape yang ada pada Dayak Kayaan Mendalapm (Kalbar) senafas dengan Tradisi Musik Sape yang ada
         dalam masyarakat Kenyah (Kaltim). Bisa saja bentuknya sama, namun gaya permainan tetap berbeda.

         Itulah pakem dalam musik tradisi yang menjadi ciri dari mana musik tersebut berasal. Pakem pulalah yang
         menjadi ciri kesukuan dalam suatu kebudayaan. Pakem inilah yang tidak boleh dihilangkan, karena
         menghilangkan ciri dari suatu tradisi sama saja menenggelamkan tradisi tersebut dalam jurang
         keterasingan. Silahkan dikembangkan, namun esensi dari musik tradisi itu jangan sampai hilang. Itulah
         keaslian sebuah tradisi, warisan budaya satu-satunya yang kita miliki dan tidak akan pernah sama dengan
         kebudayaan lainnya.

         Kebanyakan musik Sape dikembangkan merujuk pada penyesuaian. Sampai ranah ini, musik banyak
         dirubah dengan berbagai eksperimentasi bunyi. Elemen musik tidak lagi berbicara tentang logika kesukuan,
         namun bicara tentang ranah modernisasi dan penyesuaian kebutuhan. Pola dan teknik permainan semakin
         berkembang luas, baik yang terjadi pada wilayah nada, teknik permainan, dan penambahan efek suara.
         Musik Sape lebih ditata untuk kebutuhan ekplorasi bunyi. Pengembangan ini sebenaranya sah-sah saja
         dilakukan, namun yang perlu diingat, bahwa dalam semua permainan kita juga perlu melihat keaslian
         tradisinya, agar pengembangan tidak menghilangkan secara menyeluruh bentuk musik dan nilai yang ada
         didalamnya.


         Semua seniman pasti perlu pengembangan untuk menjelajah wilayah eksperimentasi. Semua orang tidak
         menolak perkembangan tersebut, namun pijakan juga harus jelas, agar apa yang disajikan dapat
         dipertanggungjawabkan. Bukan hanya diambil, dipakai, dirubah, dieksplorasi menjadi baru, namun melupakan
         asal dimana musik itu lahir dan berkembang. Perlu kita fahami bahwa musik sape dan segala ornamentasinya
         berhubungan erat dengan masyarakat sebagai suatu kebulatan konsep hidup yang berbudaya dan berperadaban.
         Musik sape tidak lahir dengan sendirinya. Dia lahir dari alam pikir masyarakat, dimana pemikiran seniman
         jaman dulu menghubungkan bunyi dengan nilai-nilai hidup yang ada di masyarakatnya. Hubungan antara adat


         10 | Pameran Lukisan Borneo Metamorfosa 3
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17