Page 46 - Legenda Condet
P. 46

Menjelang waktu Zuhur, rombongan Jan Ament telah
            sampai di depan rumah Maemunah. Para centeng itu segera
            berlompatan dari atas dokar. Mereka segera mengepung
            rumah Maemunah. Semuanya bersiaga.

                 Saat itu, Maemunah sedang duduk santai di teras
            bersama Astawana. Keduanya sangat terkejut melihat
            para centeng  mengepung rumah mereka. Dalam hatinya ia
            berkata, mungkin ini urutan kejadiannya.

                 Namun, Astawana seorang pendekar yang telah teruji.
            Ia tenang-tenang saja. Ia hanya berusaha menenangkan
            istrinya agar jangan takut atau panik. Dengan bahasa
            isyarat, ia meminta Maemunah untuk diam di teras dan ia

            sendiri berjalan ke halaman untuk menghadapi beberapa
            orang centeng Jan Ament.
                 “Apa maksud kalian datang ke sini?” tanya Astawana
            sopan.

                 “Saya datang kemari untuk menguasai daerah ini. Saya
            minta kamu jangan banyak tingkah. Serahkan semuanya
            kepada saya,” ujar Jan Ament congkak.
                 “Jika itu maksud Tuan datang kemari, saya tak akan

            tinggal diam! Ini tanah saya, tanah keluarga saya. Tidak
            ada yang boleh merampasnya dari kami. Saya kira Tuan
            mengerti itu bukan?”
                 “Eh, kamu mau melawan kami?”

                 “Ya, jika tuan ingin berbuat jahat kepada kami,” jawab
            Astawana dingin, “Saya tidak gentar untuk mempertahankan



                                          34
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51