Page 44 - Legenda Condet
P. 44

“Saya paham sekarang. Saya akan tetap waspada,
            Bang.”
                 Astawana tersenyum, “Mae, kamu harus paham, tidak
            semua orang menyukai keadaan kita. Di luar banyak yang

            hatinya bengkok. Mereka ingin kita hancur,” ujar Astawana
            meyakinkan istrinya.
                 “Terima kasih  Abang telah mengingatkan saya,” ucap
            Maemunah.

                 Astawana hanya mengangguk pelan.
                 Ia kemudian memandang ke arah jalan kampung yang
            berbatu. Lelaki itu seperti sedang menduga-duga, apa yang
            akan terjadi. Akan tetapi, ia telah siap. Sanip juga telah

            ia siapkan. Apa pun yang terjadi, ia akan menghadapinya.
            Karena ini adalah harga diri juga kebenaran yang harus
            ditegakkan.



                                         ***























                                          32
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49