Page 39 - Legenda Condet
P. 39

“Kamu selama beberapa hari nggak pulang, Bang. Kamu
            ke mana saja?” tanya Munah.
                 “Saya kerja, Nah. Saya ingin punya uang banyak.  Biar
            hidup kita tidak miskin terus,” jawab Darsa.

                 “Mana hasilnya?” tanya perempuan itu sedikit
            menuntut.
                 Darsa tersenyum. Pelan-pelan  ia keluarkan kantong
            yang berisi uang gulden dari dalam saku celananya. Lalu ia

            menumpahkan isi kantong itu semuanya. Seketika berserakan
            uang pecahan satu gulden di atas meja.
                 Munah terbelalak tak percaya. Seumur hidupnya ia
            belum pernah melihat uang sebanyak itu. Membayangkan

            saja ia takut, apalagi mengalami.  Namun, tiba-tiba saja ada
            keraguan untuk mengambil uang yang berserakan di atas
            meja itu. Dari mana uang sebanyak itu? Munah menatap
            tajam Darsa dengan hati gundah. Dipandangi oleh istrinya

            dengan cara seperti itu, Darsa heran.
                 “Kenapa kamu tak gembira?” tanya Darsa, “Kenapa?
            Bukankah kamu perlu uang?”
                 “Abang kerja di mana sehingga dapat uang sebanyak

            ini? Abang merampok, ya?”
                 “Nggak.”
                 “Bohong!”
                 “Mana mungkin kerja seminggu uangnya sebanyak ini,”

            protes istrinya masih tak percaya.
                 “Abang bohong… .”



                                          27
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44