Page 38 - Legenda Condet
P. 38
8
Pulang ke Rumah
Di siang yang terik di sebuah kampung, seorang
perempuan tua tampak sedang membuat kukusan dari
anyaman bambu. Rambutnya telah memutih semua. Kulit
wajahnya keriput. Kedua pipinya cekung dan badannya
kurus. Kutang bersaku dan kain yang dipakainya sangat
lusuh. Pekerjaan itu pun dikerjakannya dengan sangat
lambat. Ia duduk di balai bambu di teras rumahnya. Rumah
itu kecil. Atapnya terbuat dari atap rumbia, berdinding bilik,
dan berlantai tanah. Kemiskinan terpancar dari rumah itu.
Darsa datang ke rumah itu dengan wajah gembira.
Namun, beberapa saat pemuda itu memandang mertuanya.
Selama ini, orang tua itu membantu menghidupi keluarganya.
Ia membuat dan menjual kukusan kepada para tetangganya
untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Seharusnya,
perempuan bertubuh ringkih itu hidup dengan tenang pada
masa tuanya, pikir Darsa. Sedih jika ia memikirkan hal itu.
Darsa kemudian masuk ke rumah. Di ruang tengah,
Darsa melihat istrinya sedang memberi makan anak
bungsunya, sedangkan anak sulungnya tengah memakan
singkong rebus.
26